... kenapa akhirnya belajar di Qatar, ... terinspirasi dari logo Qatar Foundation di (jersey) Barcelona.
Ibunda Amir Qatar, Sheikha Moza binti Nasser Al Misned, saat menonton pertandingan perempat final Piala Dunia 2022 antara Maroko kontra Portugal di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10-12-2022). ANTARA/AFP/Karim Jaafar

Sheikha Moza

Meski tiba di Qatar dengan modal pengetahuan nol tentang negeri Keluarga Al Thani itu, Hendri perlahan menyimpan rasa kagum kepada para pembesar negara itu.

"Salutnya, banyak orang di sini, terutama royal family lah ya, mereka tuh menggunakan privilege itu untuk do something good," kata Hendri.

Salah satu sosok yang amat dikaguminya adalah Sheikha Moza binti Nasser Al Missned, istri kedua Amir Qatar terdahulu Sheikh Hamad bin Khalifah Al Thani dan ibu dari Amir Qatar saat ini Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Hendri tanpa ragu melabeli Sheikha Moza sebagai sosok perempuan paling berpengaruh di Qatar, termasuk atas andilnya mendirikan Qatar Foundation yang belakangan juga membangun kompleks pendidikan Education City di Al Rayyan, tak jauh dari Doha.

"Bahkan tanah yang dipakai membangun Education City itu pun sebetulnya milik keluarga Bani Hajjar, keluarganya Sheikha Moza, yang kemudian diwakafkan," tutur Hendri.

Di Education City yang memiliki luas total 1.200 hektar, HBKU berbagi tempat dengan delapan universitas asing kenamaan yang menempatkan cabangnya di sana.

Enam di antaranya adalah dari Amerika Serikat yakni Virginia Commonwealth University, Weill Cornell Medicine, Texas A&M University, Carnegie Mellon University, Georgetown University, dan Northwestern University. Kemudian satu universitas Inggris yakni University College London, dan satu lainnya dari Prancis yaitu HEC Paris.

Hendri meyakini bahwa langkah Sheikha Moza mendirikan Education City adalah salah satu upayanya dalam mendongkrak tingkat pendidikan tinggi bagi perempuan di Qatar.

"Karena biar bagaimana pun masih ada sedikit hambatan untuk mengizinkan perempuan bersekolah ke luar Qatar, maka didatangkanlah universitas-universitas berkualitas itu ke sini agar para perempuan tetap bisa mengenyam pendidikan tinggi," ujarnya.

Keberadaan Education City, tampaknya, juga berusaha dipromosikan lebih lanjut oleh panitia Piala Dunia 2022 Qatar atau Supreme Committee (SC). Sebab di kompleks tersebut dibangun pula Stadion Education City, yang sepanjang Piala Dunia 2022 menjadi venue dari delapan pertandingan, termasuk saat Kroasia menyingkirkan Brasil lewat adu penalti dalam babak perempat final.

Sekali lagi, bisa saja penaja Qatar Foundation di jersey Barcelona adalah sebuah siasat sportwashing, begitu juga pemberian beasiswa bagi banyak pelajar dari berbagai belahan dunia untuk menimba ilmu di Education City tak ubahnya upaya memoles citra.

Nyatanya, keberadaan Qatar Foundation di jersey Barcelona telah membukakan pintu kesempatan untuk menimba ilmu. Boleh jadi mirip dengan praktik corporate social responsibility (CSR) yang sudah bisa begitu dinormalisasi.

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022