Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut empat kabupaten/kota di provinsi itu dilanda bencana banjir dan tanah longsor dalam dua hari terakhir, yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Aceh.

“Daerah yang dilanda banjir dan tanah longsor seperti Kabupaten Pidie, Simeulue, Aceh Timur dan Kota Subulussalam,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan banjir di Pidie mulai terjadi pada Rabu, dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB. Banjir dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi, sehingga mengakibatkan Sungai Krueng Paloh meluap dan merendam lima desa atau gampong.

“Banjir merendam rumah warga dan persawahan di lima gampong Kecamatan Padang Tiji, yaitu Gampong Siron Paloh, Pante Cermen, Mesjid Peudaya, Cut Paloh dan Sukon Peudaya,” ujarnya.

BPBD Pidie terus melakukan pendataan korban yang terdampak. Saat ini, petugas sudah memasang tenda pengungsian bagi 74 kepala keluarga korban terdampak yang mengungsi di Gampong Pante Cermen.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Informasi terakhir yang diterima BPBA, air masih menggenangi rumah penduduk dengan ketinggian air berkisar 20 - 50 centimeter,” ujarnya.

Selain itu, banjir juga merendam delapan gampong yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Simeulue. Di antaranya tiga gampong di Simeulue Timur, dua gampong di Teupah Selatan, satu gampong di Teupah Tengah dan dua gampong di Teupah Barat.

Kata Ilyas, banjir dan tanah longsor di empat kecamatan menyebabkan rumah warga, bangunan sekolah serta badan jalan terendam banjir. Tak hanya itu, tanah longsor di daerah itu juga menyebabkan sebagian jalan tertutup, serta pohon tumbang akibat angin kencang.

“Kondisi terakhir di lapangan sampai saat ini banjir masih menggenangi rumah warga. Untuk jumlah korban terdampak dan pengungsi masih dalam tahap pendataan dan dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Ilyas.


Baca juga: Banjir bandang rendam wilayah pesisir selatan Trenggalek

Sementara di Kota Subulussalam, banjir hanya merendam jalan nasional yang menghubungkan Subulusalam-Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan. Banjir juga dipicu curah hujan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan debit air Sungai Tambar Lihe meluap.

Banjir tersebut sempat mengakibatkan kendaraan sulit melintas. “Tidak ada pengungsi dalam kejadian ini,” ujarnya.

Sedangkan, tanah longsor juga melanda wilayah Gampong Blang Rambong, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Akibatnya satu unit rumah rusak ringan dan jalan tertimbun longsor sekitar 150 meter.

“Longsor terjadi akibat hujan terus menerus yang melanda wilayah Aceh Timur. Korban terdampak 17 jiwa dalam tiga kepala keluarga. Tidak ada pengungsi dan korban jiwa,” ujarnya.

Baca juga: Banjir landa Melawi-Kalbar, 170 rumah penduduk terendam

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022