Lebak, Banten (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menargetkan angka kelulusan untuk siswa SLTP dan SLTA dalam kurun waktu empat tahun mendatang bisa mencapai angka 5,5. "Tahun sebelumnya angka kelulusan 3,5 kemudian naik lagi 4,2 dan tahun ini 4,5 naik terus sampai nanti mencapai 5,5," kata Wapres Jusuf Kalla seusai meninjau SDB Muara Ciujung Timur XIII Lebak, Banten, Kamis. Dalam kunjungan tersebut Wapres Jusuf Kalla beserta Ny Mufidah didampingi Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, Plt Gubernur Banten Ratu Atut C dan jajaran Muspida Banten. Wakil Presiden Jusuf Kalla melanjutkan target angka kelulusan 5,5 tersebut bisa di capai empat tahun mendatang. Wapres membuat hitungan jika tahun ini angka kelulusan 4,5 dan peningkatan per tahun 0,25, maka dalam empat tahun sudah akan tercapai. Guna mencapai target itu, tambah Wapres, pemerintah melakukan berbagai langkah di antaranya dengan peningkatan mutu guru, peningkatan anggaran untuk penunjang lain, seperti buku, peralatan komunikasi dan sebagainya. "Tiap tahun pemerintah mengangkat 100 ribu guru. Tahun lalu pengangkatan guru terbesar mencapai 150 ribu," kata Wapres. Menurut Wapres, pengangkatan guru baru sangat penting untuk masa depan. Karena itu, tambahnya pemerintah dalam kurun waktu tiga tahun akan mengangkat semua guru bantu/honorer yang ada. Sementara untuk rehabilitasi gedung-gedung sekolah yang rusak ditargetkan bisa selesai dalam waktu tiga tahun mendatang. "Semua (sekolah yang rusak) dalam tiga tahun harus selesai direhab. Tidak ada lagi sekolah seperti ini," kata Wapres Jusuf Kalla sambil menunjuk SDB Muara Ciujung Timur XIII yang kondisinya sangat memprihatinkan. Menurut Wapres, Kondisi SDB Muara Ciujung Timur XIII yang baru dilihatnya merupakan contoh ekstrim dari kondisi fisik sekolah yang hancur. "Namun ini bukan contoh rata-rata nasional. Ini contoh ekstrim," kata Wapres. Sebenarnya, tambah Wapres, sekolah tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tetapi juga tanggungjawab masyarakat. Wapres mencontohkan sekolah-sekolah yang memiliki partisipasi masyarakat (sekolah swasta), kebetulan di depan SD Muara Ciujung Timur XIII merupakan sekolah swasta yang kondisi fisik bangunannya lebih baik. "Buktinya sekolah yang partisipasi masyarakat baik lebih baik kondisinya. Yang kurang adalah partisipasi masyarakat," kata Wapres. Karena itu Wapres mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjaga kondisi sekolah. Partisipasi masyarakat tambah Wapres tidak harus selalu diwujudkan berupa bantuan dana tetapi bisa juga dalam bentuk kerja bakti dan sebagainya. SD Muara Ciujung Timur XIII hanya memiliki 87 siswa kelas I s/d 6 dan 8 orang guru. Saat ini SD tersebut hanya memiliki lima ruang kelas, sementara kondisi fisik bangunannya sangat memprihatinkan. (*)

Copyright © ANTARA 2006