Jakarta (ANTARA) -
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan seluruh jajarannya melakukan persiapan menghadapi Pemilu 2024, utamanya mencegah polarisasi dan penggunaan politik identitas agar situasi serupa di tahun 2019 tidak kembali terulang.
 
"Persiapan menghadapi Pemilu 2024, mohon teman-teman ikuti perkembangan di daerah. Kita punya pengalaman 2019 terjadi polarisasi pemilihan presiden," kata Sigit memberikan arahan dalam kegiatan Apel Satuan Kerja Wilayah (Satker) 2022 di Jakarta, Rabu.  
 
Jenderal bintang empat itu memaparkan, sejak tahapan pemilu dimulai mempengaruhi tensi politik saat ini.  
 
Polri, kata dia, perlu melakukan persiapan pengamanan baik dari sisi langkah-langkah preventif, preemtif agar mencegah polarisasi, menjaga persatuan dan kesatuan dengan melibatkan seluruh elemen bangsa.
 
"Tentunya menjadi bagian yang harus kami persiapkan disamping tentunya upaya-upaya Polri untuk melakukan penegakan hukum terhadap kasus-kasus yang menjadi atensi dan perhatian masyarakat," kata Sigit.  
 
Dalam kesempatan itu juga, mantan Kabareskrim Polri itu menyampaikan kepada jajarannya agar ketika punya kesempatan bertemu kandidat bisa menyampaikan pesan-pesan persatuan, sebagai salah satu upaya mencegah polarisasi dan politik identitas.
 
"Lakukan sejak awal untuk menjaga polarisasi dan politik identitas bisa dihindari," katanya.
 
Mencegah polarisasi dan politik identitas, kata dia, menjadi pertaruhan yang harus bersama-sama dicegah dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2044.
 
"Kalau ingin mencapai tujuan ini yang namanya Polarisasi, politik identitas menjadi pertaruhan, dan Polri harus berani mengingatkan, sehingga pertaruhan pemilu yang bermartabat, dan pemilu yang berkualitas bisa diwujudkan," kata Sigit.  

Baca juga: Hari ini Polri gelar apel Kasatwil 2022 evaluasi kinerja setahun
 
Baca juga: KPU tetapkan 17 partai politik peserta Pemilu 2024

Baca juga: Partai Ummat sampaikan keberatan ke KPU atas hasil verifikasi faktual

Baca juga: Wamendagri pastikan DP4 diserahkan ke KPU telah dienkripsi

 
 
 
 
 
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022