Jakarta (ANTARA News) - Aksi demonstrasi buruh di kawasan Gedung DPR/MPR pada Rabu (3/5) agaknya berbuntut panjang, karena Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR segera memanggil dan meminta keterangan pihak Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR terkait dengan robohnya pagar depan di "rumah rakyat" yang nilai tender pembuatan pagar berikut pintunya mencapai Rp2,1 miliar. Rencana pemanggilan pihak Setjen DPR dan kontraktor pembangunan pagar itu dikemukakan Wakil Ketua BURT DPR, Nizar Dahlan, ketika dikonfirmasi pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis, terkait robohnya pagar yang proses pembangunannya baru selesai beberapa bulan lalu. Nizar Dahlan mengemukakan, ada kecurigaan di kalangan BURT kalau pembangunan pagar itu dilakukan hanya dengan tambal sulam dari konstruksi yang sudah ada sebelumnya sehingga konstruksi yang ada saat ini tidak kuat dan mudah dirobohkan. Oleh karena itu, menurut dia, pihak Setjen DPR dan kontraktor yang menangani pembangunan pagar itu harus menjelaskan kepada BURT mengenai konstruksi pagar yang mudah roboh, padahal nilai tendernya sangat mahal. "Kalau pembangunannya benar tidak mungkin sampai roboh. Jadi, kami akan secepatnya memanggil keduanya, dan itu sudah diagendakan dalam rapat BURT," kata Nizar. Ia pun mengemukakan, setelah melihat langsung pagar yang roboh langsung menduga ada hal tidak beres dalam pembangunannya. Misalnya, antara besi beton pagar baru dengan yang lama tidak menyatu, tetapi hanya dicor saja. Padahal, kalau pembangunan seluruh kontruksi bangunan dirombak, maka seharusnya pagar itu lebih kokoh dan lebih kuat. "Saya lihat memang cuma tambal sulam dalam membangun pagar itu. Kalau begitu kami sangat menyayangkan sekali," kata Nizar. Ketika ditanya pers, apakah BURT akan memberi sanksi kepada Sekjen DPR, Nizar yang juga Wakil Ketua Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (BPD) DPR itu mengatakan, jika memang ada kejanggalan harus ada sanksi. "Tetapi, untuk sementara ini kami baru mau minta penjelasan mereka kenapa pagar itu bisa roboh," katanya. Kepala Biro Pemeliharaan (Rohar) Gedung DPR RI, Sugianto, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan renovasi sementara pagar DPR yang roboh. Namun, berapa anggarannya yang akan dikeluarkan belum dihitung. "Besarnya dana belum tahu, karena belum dihitung. Tapi, kita perbaiki semuanya," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006