Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berupaya memaksimalkan perannya dalam mendorong para pelaku usaha untuk turut memperkuat perekonomian Indonesia.

Untuk mendukung hal tersebut, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan Kadin Indonesia menciptakan beberapa inisiatif seperti Wiki Wirausaha dan Platform Kadin Tech Hub.

“Wiki Wirausaha adalah sebuah wadah atau platform online bagi para pelaku UMKM untuk mendapatkan mitra, akses pasar, atau informasi yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan usahanya," kata Arsjad lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Melalui wikiwirausaha.id, lanjut Arsjad, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat berdiskusi satu sama lain mulai dari masalah perizinan usaha hingga literasi keuangan. Pelaku UMKM juga bisa mendapatkan informasi mengenai pelatihan melalui platform itu.

Selain Wiki Wikirausaha, Kadin Indonesia juga memiliki KADIN Tech Hub yang hadir sebagai sebuah platform digital yang mempertemukan perusahaan yang memiliki masalah dengan ekosistem sehingga dapat memberikan pengembangan solusi digital yang terintegrasi dengan semangat ekonomi kolaborasi.

Untuk memperkuat UMKM Indonesia, Arsjad mengatakan, Kadin juga menginisiasi kemitraan inclusive closed-loop ecosystem, yaitu skema pendampingan melekat dari perusahaan besar ke UMKM maupun petani dalam rangka transfer pengetahuan dan teknologi, memperluas akses pembiayaan, memberi bantuan distribusi hasil pertanian, dan membuka akses pasar baik nasional maupun ekspor.

Inisiatif itu juga sudah dijadikan gerakan nasional economic empowerment oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Kadin Indonesia sudah berhasil menerapkan Kemitraan Inclusive Closed-Loop ini di berbagai daerah. Misalnya pada Pertanian Hortikultura di Garut, kemitraan ini telah sukses meningkatkan produktivitas panen hingga 12-15 persen di tahun 2021. Bayangkan betapa besar manfaatnya apabila hal ini bisa diterapkan di seluruh sektor pertanian Indonesia,” ucap Arsjad.

Sejalan dengan itu, dalam rangka membantu pemerintah dalam menekan jumlah impor Kadin Indonesia selalu mendorong TKDN dalam industri dan manufaktur Indonesia.

“Dengan mendorong TKDN, dapat membuat industri Indonesia menjadi lebih mandiri dan lepas dari ketergantungan impor. Selain itu, industri kita juga bisa terhindar dari dampak fluktuasi nilai tukar, sehingga biaya produksi masih bisa dikontrol. Hal ini dikarenakan produk jadi yang dihasilkan industri dan manufaktur Indonesia berasal dari bahan baku domestik,” ucap Arsjad.

Kadin Indonesia juga menghimbau pelaku usaha untuk mulai memperhatikan aspek keberlanjutan dengan menerapkan prinsip-prinsip environmental, governance, dan sosial (ESG).

“Banyak manfaat yang didapatkan oleh pelaku usaha yang sudah mengadopsi inisiatif ESG. Dengan menerapkan ESG, perusahaan berpotensi meningkatkan pendapatan hingga 15-30 persen. Perusahaan juga akan mendapatkan citra yang positif di benak masyarakat karena telah turut menjaga dan melestarikan lingkungan demi masa depan Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Arsjad.

Terlebih, Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 3700 gigawatt, yang terdiri dari energi hidro, geotermal, energi angin, dan lainnya. Jika dimanfaatkan dengan baik, tentunya akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi hijau dan transisi energi di Indonesia.

“Maka dari itu, para pelaku usaha di Indonesia harus memanfaatkan peluang ini dengan mulai beralih menjadi usaha pendukung sektor-sektor hijau dan berkelanjutan," ujar Arsjad.

Baca juga: Arsjad: Visi Indonesia 2045 harus dilanjutkan jika berganti pemimpin

Baca juga: Delegasi Uni Eropa-Kadin gelar diskusi peluang investasi pasar Eropa


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022