Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Institut Jantung Negara Malaysia guna meningkatkan kemampuan dan pelayanan kardiologi intervensi pada bayi.

“Melalui MoU ini diharapkan dapat menjalin kerja sama dalam pelayanan, pendidikan antara Institut Jantung Negara Malaysia dengan Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional Rumah Sakit,” kata Direktur Utama PKIAN RSAB Harapan Kita Ockti Palupi Rahayuningtyas kepada media usai menandatangani MoU di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Dokter RSAB Harapan Kita bagikan pengetahuan masalah kandungan & janin

Kardiologi intervensi merupakan sebuah studi yang melibatkan penggunaan teknik intravaskular berbasis kateter dalam melakukan pengobatan terhadap penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, dan kondisi valvular. Ahli kardiologi intervensi melakukan koreksi terhadap penyakit jantung bawaan, valvuloplasti, thrombektomi koroner, dan angioplasti.

Ockti menyampaikan, RSAB Harapan Kita telah melaksanakan pendidikan dan pelatihan perawat kardiologi yang dilakukan sejak 2018, sehingga perlu dilanjutkan untuk meraih tingkat kompetensi yang lebih tinggi.

Baca juga: Dokter: Masih banyak masalah kesuburan dan kehamilan di Indonesia

Selain itu, sesuai Rencana Strategi Bisnis RSAB Harapan Kita Tahun 2021-2024 tentang Pelayanan Diagnostik Terpadu, telah dicantumkan layanan baru kateterisasi, maka diperlukan peningkatan kompetensi dan keterampilan khusus di bidang kateterisasi jantung bayi.

“Dengan latar belakang tadi, maka diperlukan adanya Pelatihan kardiologi intervensi pada bayi yang akan dilaksanakan di Institut Jantung Negara Malaysia,” ujar Ockti.

Baca juga: Dokter spesialis: Kembar Siam terjadi pada satu dari 200.000 kelahiran

Pelatihan kardiologi Intervensi, lanjutnya, telah diberikan kepada 3 orang dokter anak sub spesialis kardiologi dan pada Januari mendatang akan mengirim 5 orang perawat untuk mendapatkan pelatihan di Institut Jantung Negara Malaysia. Melalui penandatangan nota kesepahaman tersebut, juga tak menutup kemungkinan bagi RSAB Harapan Kita mengirim tenaga kesehatan dari rumah sakit lainnya guna mendalami ilmu mengenai kardiologi intervensi.

Chief Clinical Officer Institut Jantung Negara Malaysia Hasri Samion menuturkan Institut Jantung Negara (IJN) adalah rumah sakit di Kuala Lumpur yang telah berdiri sejak 1992 sebagai institusi spesialis jantung yang berkomitmen untuk memberikan standar terdepan dalam pengobatan kardiovaskular dan toraks bagi pasien jantung dewasa dan anak. IJN telah merawat lebih dari 3,7 juta pasien dan memperoleh pengakuan sebagai salah satu Pusat Kardiovaskular dan Toraks terkemuka di wilayah tersebut.

Baca juga: RSAB Harapan Kita sukses pisahkan kembar siam Naifa dan Nayyara

Hasri menilai RSAB Harapan Kita telah memiliki pelayanan dan fasilitas yang baik terkait penanganan jantung, namun diperlukan pengoptimalan kepakaran agar mampu menangani angka prevalensi penyakit jantung bawaan di Indonesia yang mencapai 50 ribu kasus per tahun.

“Infrastruktur ada manpower ada cuma ditambah upskill sedikit, itu yang dipikir harus kita bantu,” sebutnya.

Baca juga: Stimulasi kunci anak "down syndrome" berkembang dengan baik
Baca juga: Direktur Medik RSAB: Lihat sisi positif COVID-19 hadapi normal baru


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022