Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat kasus sembuh COVID-19 di Indonesia mengalami tambahan sebanyak 3.779 orang pada Kamis sehingga total hingga saat ini mencapai 6.512.294 orang.

Berdasarkan data dari Satgas yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, kasus positif COVID-19 bertambah sebanyak 1.785 orang sehingga total hingga sekarang ini menjadi 6.706.053 orang.

Sedangkan kasus meninggal akibat COVID-19 bertambah sebanyak 24 orang sehingga total hingga saat ini mencapai 160.335 orang.

Baca juga: Peneliti: Varian COVID Brazil bisa menginfeksi lagi pasien sembuh

Dengan demikian, kasus aktif COVID-19 di Tanah Air berkurang sebanyak 2.018 orang menjadi 33.424 orang. Sebanyak 51.659 spesimen diperiksa per hari ini, dan ada 3.270 suspek COVID-19.

Tambahan kasus positif COVID-19 paling banyak disumbang oleh DKI Jakarta sebanyak 573 orang. Kemudian, diikuti dengan Jawa Barat (499), Jawa Timur (162), Jawa Tengah (145), dan Banten (135).

Tambahan kasus sembuh COVID-19 paling banyak disumbang oleh DKI Jakarta yakni 1.367 orang. Kemudian, diikuti dengan Jawa Barat (1.205), Jawa Tengah (349), DI Yogyakarta (166), Jawa Timur (156), dan Banten (142).

Baca juga: Kasus Omicron gejala ringan tak bisa sembuh dengan obat warung

Sedangkan tambahan kasus meninggal akibat COVID-19 paling banyak disumbang oleh Jawa Tengah sebanyak tujuh orang, dan diikuti dengan Jawa Timur sebanyak enam orang.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini tidak akan ada lonjakan kasus COVID-19 saat libur Natal dan tahun baru, mengingat penularan yang disebabkan varian baru telah menurun.

"Mudah-mudahan tidak ada (lonjakan kasus) karena varian barunya sudah turun sekarang," ujar Budi di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (14/12).

Baca juga: Epidemiolog sebut Indonesia memasuki era mix varian COVID-19

Budi mengatakan lonjakan kasus bukan disebabkan oleh mobilitas, tapi berkat munculnya virus COVID-19 varian baru. Sementara varian baru yang ditemukan di Indonesia seperti XBB maupun BQ.1 sudah mencapai puncak penularan.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022