London (ANTARA) - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan memperluas kerja sama perdagangan dengan mitra baru, termasuk dengan meningkatkan ekspor gas ke China, untuk melawan sanksi Barat.

Ketika pengeluaran untuk perang di Ukraina memeras dana untuk kesehatan dan pendidikan, Putin berjanji kepada masyarakat Rusia bahwa dana pensiun dan upah minimum akan terus meningkat.

"Kita akan menghapus pembatasan logistik dan keuangan. Izinkan saya mengingatkan Anda bahwa dengan memberlakukan sanksi, negara-negara Barat berusaha mendorong Rusia ke pinggiran pembangunan dunia. Namun, kami tidak akan pernah mengambil jalur isolasi diri," kata Putin dalam pidato yang disiarkan di televisi, Kamis.

Dia mengatakan Rusia akan mengembangkan hubungan ekonominya dengan mitra di Asia, Afrika, dan Amerika Latin untuk menggagalkan upaya Barat untuk mengisolasi Moskow secara ekonomi.

Baca juga: Xi Jinping: China siap perkuat kerja sama sektor energi dengan Rusia

Baca juga: Wakil PM China serukan pendalaman kerja sama energi China-Rusia


Penjualan energi Rusia ke Uni Eropa (EU) telah menurun tajam sejak dimulainya perang di Ukraina, karena EU berupaya mengurangi ketergantungan pasokan energi pada Moskow.

Putin mengatakan Rusia akan meningkatkan penjualan gas ke "timur" dan mengungkapkan rencananya untuk membangun "pusat gas" baru di Turki.

Dia mengatakan akan menentukan harga penjualan gas ke Eropa menggunakan "platform elektronik".

Rusia mulai menjual gas alam ke China pada akhir 2019 melalui Power of Siberia Pipeline, yang memasok sekitar 10 miliar meter kubik (bcm) gas pada 2021, dan akan mencapai kapasitas penuhnya sebesar 38 bcm pada 2025.

Rusia berencana membangun jalur pipa kedua melalui Mongolia.

Putin mengatakan proyek tersebut akan memungkinkan Rusia untuk meningkatkan penjualan gasnya ke China menjadi 48 bcm per tahun pada 2025 dan menjadi 88 bcm pada 2030.

Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia pertimbangkan 3 opsi, lawan pembatasan harga minyak oleh Barat

Baca juga: G7 berjanji "intensifkan" tekanan ekonomi terhadap Rusia

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022