Jakarta (ANTARA) - Fuling, ladang gas serpih terbesar di China, hingga akhir November 2022, telah menghasilkan lebih dari 53 miliar meter kubik gas serpih selama satu dekade terakhir sejak ditemukan pada 2012.

Sebagian besar kandungan dalam gas serpih adalah metana. Gas tersebut dianggap sebagai sumber energi baru yang bersih.

Selama 10 tahun terakhir, ladang gas tersebut telah menghasilkan cadangan terbukti sebanyak 897,5 miliar meter kubik, menyumbang 34 persen dari cadangan terbukti gas serpih di China.

Fuling juga mencatat pertumbuhan hasil produksi tahunan dari 142 juta meter kubik pada 2013 menjadi lebih dari 8,5 miliar meter kubik pada 2021.

Sebagai ladang gas serpih skala besar pertama di China yang memasuki pengembangan komersial pada 2014, Fuling di Kota Chongqing, China barat daya, telah memasok energi hijau dan bersih ke lebih dari 70 kota di sepanjang Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze selama bertahun-tahun.

"Eksplorasi ladang gas serpih Fuling sangat penting untuk mendorong peningkatan struktur energi China, memastikan ketahanan energi dan mengurangi tekanan pasokan gas alam di daerah tengah dan timur," kata Song Junbei, sekretaris Partai di perusahaan gas serpih Fuling, Sinopec Jianghan Oilfield.

Untuk menandai 10 tahun sejak penemuannya, ladang gas serpih Fuling telah menetapkan target baru untuk memastikan cadangan terbukti dan produksi tahunan masing-masing mencapai 1 triliun dan 10 miliar meter kubik di masa mendatang, tambah Song.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022