Jakarta (ANTARA News) - Islamic Development Bank (IDB) menyatakan kesediaanya menalangi terlebih dahulu pembayaran impor minyak mentah dan BBM Indonesia dari Arab Saudi dan Kuwait. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat mengatakan, kesediaan IDB menyediakan fasilitas itu membantu keuangan Indonesia. "Kita harapkan kejadian kelangkaan tahun lalu karena keterlambatan pembayaran akibat keuangan kita yang memang lagi sulit tidak akan terjadi lagi," katanya saat menjelaskan hasil kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke sejumlah negara di Timur Tengah pekan ini. Selama ini, Indonesia diberikan waktu selama satu bulan untuk pembayaran impor tersebut. "Komitmen IDB itu membuat cash flow kita menjadi lancar," ujarnya. Indonesia mengimpor BBM dari Kuwait dan minyak mentah dari Arab Saudi. Dalam kunjungan kenegaraan Presiden, Indonesia mendapat komitmen pasokan minyak mentah dari Saudi Aramco dan Kuwait Petroleum Company sebesar 400.000 barel per hari sebagai bahan baku kilang di Indonesia. Menurut Purnomo, pasokan tersebut penting mengingat ketergantungan Indonesia atas minyak tetap ada. "Dengan adanya komitmen dari Arab Saudi dan Kuwait maka akan memberikan security of supply Indonesia," katanya. Pemerintah merencanakan pembangunan dua kilang tersebut berlokasi di Tuban, Jatim dan Indonesia timur. Pembangunan kilang tersebut akan bekerja sama dengan Pertamina. Dalam kunjungan tersebut, Indonesia juga mendapat komitmen investasi dari negara Timur Tengah sebesar delapan miliar dolar AS. Dengan perincian, dua miliar dolar untuk investasi kilang dari Arab Saudi, tiga miliar dolar untuk investasi kilang Kuwait, dan tiga miliar lagi dari International Petroleum Investment Company, Qatar.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006