Jakarta (ANTARA) - Bank sentral Laos, Bank of the Lao PDR (BOL), bermitra dengan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), menggelar seminar tentang kliring renminbi (RMB) di Vientiane, ibu kota Laos, pada Senin (19/12).

Sun Fenglei, Manajer Umum ICBC Cabang Vientiane, mengatakan pada acara tersebut bahwa bank telah berupaya mengajukan pendirian kliring RMB di Laos sejak 2019 dan nota kesempahaman sudah dilakukan dengan People's Bank of China (PBC) pada 20 September 2022.

ICBC Cabang Vientiane, di bawah panduan bank sentral Laos, menggelar acara itu untuk memperkenalkan fungsi, produk, dan layanan kliring RMB di Laos kepada para nasabah, kata Sun.

Sebanyak 400 lebih perwakilan dari industri keuangan yang berbasis di Laos, perusahaan China dan perusahaan asing lainnya di Laos, serta perusahaan lokal terkemuka turut menghadiri pertemuan tersebut.

Dalam pidatonya di seminar itu, Gubernur BOL Bounleua Sinxayvoravong mengatakan bahwa Laos dan China, sebagai tetangga dekat, menikmati persahabatan yang sudah lama terjalin dan kedua belah pihak akan terus bersama-sama meningkatkan hubungan bilateral ke level yang lebih tinggi.

China merupakan mitra dagang utama Laos, dan volume perdagangan serta investasinya terus meningkat, kata pejabat Laos tersebut.

Bounleua menyebutkan bahwa pendirian bank kliring RMB Laos di Laos akan menciptakan jalur penyelesaian lintas batas yang cepat, aman, dan ekonomis antara Laos dan China, dan juga akan membuat pengelolaan aliran mata uang antara Laos dan China menjadi lebih sistematis.

Pendirian bank kliring RMB Laos merupakan pencapaian penting bagi ICBC Cabang Vientiane dan Laos, tambahnya.

Xiang Fangqiang, Kuasa Usaha (charge d'affaires) Kedutaan Besar China di Laos, menuturkan hubungan China-Laos saat ini sedang dalam masa keemasan, dan keberhasilan pendirian bank kliring RMB di Laos akan menyuntikkan momentum baru ke dalam pembangunan ekonomi dan kerja sama perdagangan antara kedua negara.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022