Berdasarkan analisis pertumbuhan bibit siklon tropis Invest 90S yang dikeluarkan oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG Jakarta tanggal 20 Desember 2022 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tropis 90S tumbuh di sekitar Laut Timor
Ruteng, NTT (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta kesiapsiagaan dari BPBD kabupaten/kota untuk melakukan mitigasi atas peringatan dini BMKG tentang pertumbuhan bibit siklon tropis Invest 90S yang memberi dampak tidak langsung selama 24 jam ke depan terhadap kondisi cuaca di NTT.

"Kepala Pelaksana BPBD kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur harus memastikan informasi peringatan dini yang bersumber dari BMKG tersampaikan ke seluruh masyarakat di wilayah masing-masing terhadap kemungkinan terjadinya banjir, longsor, dan angin kencang serta meningkatkan kesiapsiagaan melalui langkah-langkah mitigasi," kata Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo ketika dihubungi dari Ruteng, Kabupaten Manggarai, Rabu.

Berdasarkan analisis pertumbuhan bibit siklon tropis Invest 90S yang dikeluarkan oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG Jakarta tanggal 20 Desember 2022 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tropis 90S tumbuh di sekitar Laut Timor dengan pusat sirkulasi berada di sekitar 10.8° LS dan 127.9° BT dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (27,78 km/jam) dan tekanan terendah 1010 mb.

Dampak tidak langsung bibit 90S dalam 24 jam ke depan terhadap kondisi cuaca di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang dapat terjadi pada seluruh wilayah NTT.

Selain itu gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter dapat terjadi pada Selat Sumba, Perairan Selatan Sumba, Perairan Selatan Pulau Sabu, Perairan Selatan Kupang-Rote, Laut Sabu, Perairan Selatan Flores, Selat Ombai, Selat Alor-Pantar, Selat Flores-Lamakera, dan Samudera Hindia Selatan NTT.

Menindaklanjuti hal tersebut, BPBD NTT telah mengeluarkan surat peringatan dini untuk meminta Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota meningkatkan kesiapsiagaan melalui langkah-langkah mitigasi antara lain membersihkan sampah di saluran/selokan; memangkas pohon/dahan rapuh yang cabang-cabangnya condong ke rumah/jalan raya; dan memperbaiki/memperkuat atap rumah yang rusak.

Jika terjadi hujan berintensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, serta obyek pada jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat, jelas Ambrosius, warga yang tinggal di daerah lereng, bantaran sungai, dataran rendah, dan daerah aliran sungai harus segera melakukan evakuasi mandiri ke titik aman terlebih dahulu.

Selain itu, BPBD di setiap kabupaten/kota diminta untuk menetapkan jalur-jalur evakuasi dan titik evakuasi serta memastikan diketahui oleh warga masyarakat.

BPBD  juga meminta agar Pos Komando Siaga Darurat diaktifkan pada masing-masing wilayah serta melaporkan kejadian bencana secara berkala kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana NTT.

"BPBD kabupaten/kota harus aktif meningkatkan kegiatan-kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) rawan bencana kepada masyarakat terutama yang tinggal pada daerah rawan bencana," demikian Ambrosius Kodo.

Baca juga: BMKG beri peringatan dini bibit siklon tropis muncul di Laut Timor NTT

Baca juga: Eks Siklon Tropis Anika pengaruhi hujan lebat di Jawa Timur-NTT

Baca juga: BMKG: Waspadai dampak bekas Siklon Tropis Anika menguat di NTT

Baca juga: BMKG imbau warga tidak panik dengan prakiraan siklon tropis di NTT

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022