faktor risiko terjadinya patah atau kerapuhan tulang pada lansia dari aktivitas yang mempengaruhi kepadatan tulang seperti dari konsumsi makanan dan minuman, dan aktivitas fisik seperti olahraga.
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis ortopedi dr. Teuku Arief Dian, Sp.OT mengatakan olahraga berenang atau bersepeda baik bagi lansia karena minimal beban pada tumpuan tulang.

“Sebenarnya prisnsipnya olahraga pada usia tua yang menahan beban tumpuan minimal, yang paling bagus berenang atau sepeda karena kedua olahraga ini beban yang diterima tulang lebih kecil,” ucapnya dalam diskusi mengenai penanganan patah tulang pada lansia yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Dikatakan, faktor risiko terjadinya patah atau kerapuhan tulang pada lansia yang paling rentan adalah dari aktivitas yang mempengaruhi kepadatan tulang seperti dari konsumsi makanan dan minuman, dan aktivitas fisik seperti olahraga.

Selain itu, pengaruh berat badan pada individu tertentu juga akan membebani tulang, sehingga terjadi penurunan fungsi tulang dan kemampuan menahan beban yang menurun karena usia terlebih pada lutut.

“Pada masyarakat kita terjadi kontradiktif, usia bertambah beban tulang tidak sekuat dulu tapi mayoritas berat badan naik sehingga timbulah nyeri terutama daerah tumpuan seperti pinggang, pinggul, lutut, kaki, yang paling banyak lutut,” ucap Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ini.

Seiring dengan penuaan, Arief mengatakan terjadi perubahan metabolisme tubuh yang berbeda secara fungsi dan semakin menurun. Sesuai usia penuaan anatomi tubuh, terjadi juga penuaan dan penurunan fungsi tulang dan kepadatan tulang yang disebut osteoporosis. Dan kejadian paling sering yang terjadi pada lansia adalah penurunan fungsi sendi.

Jika berat badan berlebih tentu rawan terjadinya cedera pada lansia seperti jatuh terpeleset, tersandung ketika jalan, karena beban yang berat dan fungsi tulang yang menurun sehingga tulang mudah patah.

Arief menganjurkan lansia untuk menjaga kepadatan tulang dan memenuhi kecukupan kalsium dengan minum susu, makan makanan bergizi, terkena paparan sinar matahari dengan melakukan aktivitas luar ruangan agar mendapat vitamin D.

“Waktu yang terbaik untuk olahraga sebenarnya di pagi hari lebih fresh energi lebih banyak, kedua udara lebih baik karena siklus pertukaran oksigen lebih baik, paparan sinar matahari untuk vitamin D lebih baik, buat di kota besar saya menganjurkan jam enam sampai tujuh pagi,” ucapnya.

Selain itu durasi yang dianjurkan untuk berolahraga untuk lansia adalag 150 menit dalam seminggu untuk olahraga sepeda atau berenang dan 70 menit seminggu untuk olahraga berat seperti lari dan jogging.
Baca juga: Daftar olahraga yang cocok untuk lansia
Baca juga: Ingin bahagia di hari tua? Olahraga rutin kuncinya
Baca juga: Olahraga tepat untuk orang berusia 50 tahun ke atas, termasuk zumba?


Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022