Jakarta (ANTARA News) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani mengatakan, terpidana mati Gunawan Santoso diduga melarikan diri (kabur) dari selnya di LP Cipinang, Jakarta beberapa hari yang lalu kendati tetap ada kemungkinan kabur beberapa jam sebelum petugas piket datang. Gunawan kabur beberapa hari sebelumnya karena di dalam selnya ditemukan nasi yang telah basi yang mengindikasikan bahwa sel itu telah kosong beberapa hari, kata Firman Gani di Jakarta, Jumat. Namun begitu, ada kemungkinan juga Gunawan kabur Kamis (4/5) malam atau Jumat (5/5) dini hari karena bisa jadi nasi basi itu sengaja ditaruh untuk mengaburkan jejak. "Bisa jadi, nasi basi itu untuk kamuflase saja, seolah-olah ia telah kabur dua atau tiga hari sebelumnya," katanya. Untuk itu, Polda Metro Jaya sedang memeriksa para sipir untuk mengetahui kapan Gunawan kabur, cara kabur hingga adanya kemungkinan keterlibatan orang dalam pada kasus ini. "Kita juga akan meminta keterangan kepada orang yang terakhir kali menjenguknya dan pihak keluarga Gunawan," katanya. Gunawan diketahui telah kabur dari selnya Blok C No 110 LP Cipinang, Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Gunawan divonis hukuman mati oleh PN Jakut, 24 Juni 2004 karena terlibat pembunuhan berencana terhadap Dirut PT Asaba, Budiyarto Angsono dan pengawalnya Prada Edi Siyep (anggota Kopassus TNI AD), tahun 2003 lalu. Terpidana mati ini pernah kabur dari tahanan dan sempat mengoperasi wajahnya, namun akhirnya tertangkap lagi. Selain Gunawan, Pengadilan Militer juga memvonis hukuman mati Kopka Suud Rusli (anggota marinir TNI AL) karena terlibat pembunuhan bos Asaba itu. Suud juga pernah dua kali kabur dari tahanan militer di Lantamal TNI AL, Jakarta dan Cimanggis, Depok. Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Anton Bahrul Alam ketika dikonfirmasi menyesalkan kejadian itu sebab kejadian itu sudah yang kedua kalinya terjadi. "Mabes Polri telah meminta kepada seluruh Polda untuk memburu Gunawan dan mencari tempat-tempat yang diduga dipakai untuk bersembunyi," katanya. Polisi juga meminta kepada masyarakat untuk membantu mencari Gunawan dan segera melapor ke kantor polisi terdekat jika melihat Gunawan ada di lingkungannya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006