untuk membangun jiwa wirausaha serta mengasah inovasi dan kreativitas anak
Mataram (ANTARA) - Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Umar Al Faruq Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dalam menyambut Hari Ibu 22 Desember menginisiasi siswa belajar wirausaha dengan memamerkan dan menjual hasil karyanya di sekolah itu.

Kepala PAUD Umar Al Faruq Denasty Megarany yang ditemui di sela kegiatan di Mataram, Rabu, mengatakan, kegiatan itu menjadi puncak tema semester satu program kurikulum merdeka.

"Pembelajaran wirausaha ini kita kemas dalam program market day untuk membangun jiwa wirausaha serta mengasah inovasi dan kreativitas anak sejak dini," katanya.

Denasty mengatakan, kegiatan yang digelar di aula sekolah itu, memamerkan dan menjual berbagai hasil karya anak-anak mulai dari minuman jus jeruk, cendol daluman, teh bunga telang, puding sedot serta berbagai makanan.

Makanan yang dijual berupa sosis, kue, puding, salad buah, salad sayur dan lainnya yang semuanya berbahan dasar buah dan sayur organik yang sebagian ada di lingkungan sekolah.

Baca juga: Kowani sebut Peringatan Hari Ibu bukti perjuangan perempuan
Baca juga: Peringatan Hari Ibu jadi momen penting temukan kesetaraan

Selain itu juga, dipamerkan dan dijual hasil kriya atau kerajinan tangan anak-anak berupa gelang, bros, tali masker, dan lainnya.

Termasuk hasil karya bercocok taman anak-anak juga dipamerkan dan dijual secara terbuka. Untuk tanaman berupa bayam brazil, pagoda, selada, cabe, dan lainnya, dipersiapkan sejak satu bulan dimulai dari menanam, merawat, menyiram, hingga panen dan dikonsumsi sendiri, kemudian dijual.

"Kegiatan ini menjadi bagian cara kita menghargai hasil karya anak-anak," katanya.

Melalui kegiatan ini, lanjutnya, ke depan anak-anak bisa menjadi calon-calon wirausaha handal sehingga tidak terpaku membidik kerja di kantor.

"Target kita, bisa menumbuhkan jiwa wirausaha anak-anak sehingga mampu membuka lapangan kerja bagi orang banyak," katanya.

Menurutnya, pembeli yang datang belanja dalam kegiatan market day ini orang tua murid dan teman-teman yang mereka bawa.

"Untuk kegiatan ini kami sebelumnya sudah menyebar undangan secara langsung dan melalui grup-grup WhtasApp," katanya.

Baca juga: Menteri PPPA: Fatmawati sosok inspiratif bagi perjuangan perempuan
Baca juga: Begini cara rayakan Hari Ibu ala dua komunitas ibu di WhatsApp

Dikatakan, dalam menyiapkan kegiatan market day ini semua anak di masing-masing kelas mulai dari kelas bayi, kelompok bermain (KB), dan taman kanak-kanak (TK), menyiapkan secara bersama-sama sementara guru sifatnya mendampingi.

Semua anak terlibat dalam persiapan ini, meski sekalipun hanya untuk menyapu, mengaduk puding yang akan dijual, atau menempel stiker di setiap hasil karya mereka.

"Anak-anak kita latih tidak takut dengan benda-benda berbahaya dengan mengenalkan dan hati-hati saat gunakan alat tersebut. Misalnya api kompor mereka bisa ikut masak tapi harus hati-hati," katanya.

Sedangkan hasil penjualan dari kegiatan tersebut, katanya, direncanakan untuk membuat kegiatan serupa tahap kedua, dan berbagi untuk anak-anak serta kepada orang yang membutuhkan.

Baca juga: Hari Ibu dijadikan momentum desak pembentuk UU lahirkan UU PPRT

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022