Terdapat kemungkinan potensi banjir rob di pesisir barat Sulsel karena bertepatan dengan fase pasang maksimum
Makassar (ANTARA) - Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan, mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem menjelang Hari Raya Natal 25 Desember 2022.

"Prakiraan tanggal 23-25 Desember 2022, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan," kata Pelaksana tugas Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Kamal A melalui siaran persnya diterima di Makassar, Rabu.

Wilayah tersebut meliputi bagian barat Sulsel yaitu Kabupaten Pinrang, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Takalar, Kota Parepare dan Kota Makassar.

Untuk wilayah bagian tengah meliputi Kabupaten Soppeng, Gowa. Bagian selatan meliputi Kabupaten Jeneponto dan Kepulauan Selayar. Serta potensi angin kencang di pesisir burat dan selatan Sulsel

Dari hasil monitoring perkembangan dinamika atmosfer terkini, kata dia, menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulsel. Analisis model cuaca menunjukkan kelembaban udara lapisan atas hingga ketinggian 500 mb dalam kondisi basah (70-100 persen).

Selanjutnya diperkirakan terjadi perlambatan arus angin (konfluensi) di Selat Makassar bagian selatan menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan dan bergerak ke wilayah Sulsel.

Baca juga: BMKG IV Makassar minta warga waspada potensi hujan disertai petir

Baca juga: BMKG Wilayah IV perkirakan Oktober jadi awal musim hujan


"Terdapat kemungkinan potensi banjir rob di pesisir barat Sulsel karena bertepatan dengan fase pasang maksimum," katanya.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulsel. Gelombang dengan kategori sedang atau ketinggian 1,25-2,5 meter terjadi di Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar, Teluk Bone bagian Utara, Laut Flores bagian Utara, dan Laut Flores bagian Timur.

Untuk gelombang dengan kategori Tinggi atau 2,5 - 4,0 meter terjadi di Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian Barat, Perairan Spermonde Makassar bagian Barat, Teluk Bone bagian Selatan. Juga perairan Pulau Bonerate-Pulau Kalaotou bagian Utara, dan Perairan Pulau Bonerate, Pulau Kalaotoa bagian Selatan.

Gelombang dengan kategori Sangat Tinggi atau 4,0-6,0 meter terjadi di Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Barat Kepulauan Selayar, Perairan Kepulauan Sabalana, Perairan Timur Kepulauan Selayar, dan Laut Flores bagian Barat.

Sehingga BMKG mengeluarkan peringatan dini sebagai langkah antisipasi di wilayah kota/kabupaten seperti Pinrang, Parepare, Soppeng, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto dan Kepulauan Selayar.

Menyikapi kondisi itu, diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

"Dampak tersebut antara lain banjir genangan, banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan maupun pelayaran," paparnya.

Untuk itu, masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. 

Baca juga: Drifter-floaters dukung informasi cuaca maritim di Selat Makassar

Baca juga: BMKG IV: Gangguan atmosfer picu anomali cuaca


 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022