Jakarta (ANTARA) - Perempuan memiliki peran yang besar dalam upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dengan peranan mereka terus didorong di tingkat tapak, menurut Country Director Wildlife Conservation Society Noviar Andayani.

Ditemui dalam diskusi bertajuk "Perempuan Untuk Alam" di Jakarta, Kamis, Noviar mengatakan tidak cukup hanya peran laki-laki dalam melakukan upaya konservasi. Perempuan juga didorong untuk melakukan berbagai upaya tersebut terutama karena dampaknya terhadap kehidupan dan keluarga mereka.

"Sekarang perempuan-perempuan banyak yang sudah terlibat dalam pembangunan desa dan mengembangkan ekonomi desa sebagai bagian tidak terpisahkan dari mitigasi konflik dengan satwa liar misalnya," ujar Country Director Wildlife Conservation Society Noviar Andayani.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Herlina Hartanto mengatakan memang masih terdapat tantangan budaya di beberapa wilayah untuk mendorong kepemimpinan perempuan.

Untuk itu, setiap pendampingan memerlukan pendekatan yang berbeda di setiap daerahnya untuk memastikan pemberdayaan perempuan dalam bidang konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Fungsi pendampingan kemudian menjadi salah satu faktor penting yang harus dilakukan dalam upaya tersebut.

"Kuncinya adalah harus setiap bahwa kita menempatkan masyarakat, termasuk kaum perempuan, dalam posisi kemudi," jelasnya.

Prosesnya sendiri harus berfokus kepada apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah yang akan menjadi titik konservasi dan rehabilitasi kawasan. Hal itu untuk memastikan bahwa upaya pengembangan kapasitas untuk mendukung upaya konservasi itu akan berkelanjutan, demikian Herlina Hartanto.

​​​​​​Baca juga: YKAN ajak masyarakat dukung kampanye konservasi laut global
Baca juga: KLHK perkuat peran polisi hutan dukung pencapaian FoLU Net Sink 2030

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022