Saya perlu menjual beberapa saham untuk memastikan, seperti, ada bubuk kering ... untuk memperhitungkan skenario terburuk
New York (ANTARA) - Kepala eksekutif (CEO) Elon Musk mengatakan pada Kamis (22/12) bahwa dia tidak akan menjual saham Tesla lagi selama dua tahun.

Saat berbicara dalam obrolan audio Twitter Spaces, Musk mengatakan dia memperkirakan ekonomi akan berada dalam "resesi serius" pada 2023 dan permintaan konsumen akan lebih rendah.

Saham Tesla naik 3,0 persen menjadi 129,23 dolar AS dalam perdagangan setelah jam kerja pada Kamis (22/12) menyusul penurunan 11 persen pada jam perdagangan reguler.

Musk sebelumnya telah berjanji untuk tidak menjual saham Tesla sebelum kemudian menjualnya. Pekan lalu, Musk mengungkapkan penjualan saham lainnya senilai 3,6 miliar dolar AS, sehingga totalnya mendekati 40 miliar dolar AS sejak akhir tahun lalu dan membuat investor frustrasi karena saham perusahaan itu berkubang di posisi terendah lebih dari dua tahun.

"Saya perlu menjual beberapa saham untuk memastikan, seperti, ada bubuk kering ... untuk memperhitungkan skenario terburuk," kata miliarder itu.

Dia mengatakan dewan Tesla terbuka untuk pembelian kembali saham, tetapi itu akan tergantung pada skala resesi.

Musk mengatakan bahwa Tesla hampir memilih lokasi "Gigafactory" barunya. Tesla dapat mengumumkan pembangunan "Gigafactory" di negara bagian Nuevo Leon, Meksiko utara, paling cepat pada Jumat, dengan investasi awal antara 800 juta dolar AS dan 1 miliar dolar AS, surat kabar lokal Reforma melaporkan pada Senin (19/12).

Ditanya apakah dia akan membawa seseorang seperti pemodal ventura David Sacks untuk menjalankan Twitter agar dia dapat fokus pada Tesla, Musk mengelak dari pertanyaan itu dan mengatakan Twitter adalah bisnis yang relatif sederhana.

"(Twitter) mungkin 10 persen dari kerumitan Tesla," kata Musk.

Musk semakin sering menggunakan platform audio langsung Twitter untuk mempertimbangkan produknya dan keputusan strategis di perusahaan media sosial yang dia ambil secara pribadi pada Oktober dalam kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS.

Beberapa penampilannya telah berubah kontroversial termasuk pertukaran dengan mantan insinyur Twitter yang menantang rencananya untuk menulis ulang sejumlah besar kode sumber perusahaan.

Baca juga: Elon Musk jual saham Tesla senilai 3,95 miliar dolar AS

Baca juga: CEO Volkswagen lihat persaingan ketat dengan Tesla pada 2025

Baca juga: Musk jual saham Tesla senilai Rp123,4 triliun usai beli Twitter

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022