Pontianak (ANTARA) - Ketua Pengelola Ekowisata Mangrove Telok Berdiri Desa Sungai Kupah Kabupaten Kubu Raya, Rudi Hartono mengatakan beberapa fasilitas di Ekowisata Mangrove tersebut rusak  akibat diterjang ombak besar air laut.

"Kejadiannya tadi subuh. Akibatnya sejumlah fasilitas di sini rusak diterjang ombak besar dan angin kencang," kata Rudi Hartono di Kubu Raya, Jumat.

Kerugian yang dialami Ekowisata Mangrove bisa mencapai ratusan juta karena fasilitasnya cukup banyak yang hancur akibat terjangan ombak besar dan angin kencang tersebut.

"Cukup banyak yang rusak, seperti jembatan atau jalan (track) mangrove hancur kurang lebih 30 meter, dinding gazebo banyak yang patah, lantai jalan banyak yang tanggal, dan 10 meter jalan juga miring, bahkan satu pondok wisata juga sudah miring karena diterjang ombak besar," tuturnya.

Baca juga: Penanaman magrove secara digital jadi bagian agenda BIMP-EAGA

Baca juga: Indika Energy telah menjalankan program restorasi mangrove sejak 2010


Pihaknya akan berupaya semampunya untuk penanganan terhadap fasilitas yang rusak tersebut.

"Kami hanya bisa berupaya semampu kami dengan cara gotong royong, dan memperbaiki yang bisa kami perbaiki," katanya.

Selain itu, Rudi berharap akan ada perhatian dari pemerintah terhadap fasilitas Ekowisata Mangrove yang hancur tersebut.

"Sepertinya ini sulit untuk diperbaiki, seperti pondok yang miring dan track yang rusak itu perlu biaya yang cukup besar. Kami berharap, pemerintah dapat memberikan perhatiannya berupa bantuan sehingga kami dapat melakukan penanganan dari kerusakan ini," katanya.*

Baca juga: Saskia, perempuan "pejuang" mangrove dari Lantebung

Baca juga: Kemenparekraf dukung pengurangan emisi karbon lewat penanaman mangrove

Pewarta: Rendra Oxtora dan Sucia Lucinda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022