Tidak ada cuti bersama, kami di RSHS siap melayani 24 jam tiap harinya
Bandung (ANTARA) -
Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, siap memberikan pelayanan medis selama libur Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, dengan menyiagakan tim siaga 24 jam setiap harinya.
 
'Tidak ada cuti bersama, kami di RSHS siap melayani 24 jam tiap harinya. Artinya pelayanan kapan pun kami siap. Pas hari kerja, Sabtu dan Minggu 24 jam layanan tetap berjalan," kata Plt Dirut RSHS Bandung, dr Yana Akhmad di Bandung, Jumat.
 
Menurut Yana, kesiapan RSHS Bandung telah diakui oleh Kementerian Kesehatan yang telah meninjau ke RSHS dua hari lalu.
 
"Jadi kami mendapatkan arahan, pada prinsipnya karena kami biasa melakukan pelayanan di hari kerja dan libur maka layanan di IGD, rawat inap, emergensi, hemodialisa, laboratorium, radiologi, farmasi seperti biasa tetap melayani, jadi tidak ada layanan yang terhenti," katanya.
 
Selain itu, kesiapan sumber daya manusia (SDM) pun tentu sudah diantisipasi dengan melakukan penjadwalan sehingga tidak ada kekosongan termasuk menyiapkan manager on duty.
   
Yana menambahkan potensi kasus yang terjadi pada libur Natal dan tahun baru di antaranya tidak jauh dari dampak konsumsi warga seperti diare, kemudian kecelakaan saat mudik.
 
"Kami sudah antisipasi, jadi hal-hal seperti itu sudah siap kami tangani termasuk ketika bencana Cianjur juga kami siap dan kecelakaan semacam itu antisipasinya sudah kita siapkan," kata dia.
 
Sementara itu, Plt Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Bandung, dr Zulvayani, Sp.OG(K) menuturkan untuk layanan medis reguler tetap berjalan termasuk dengan antisipasi adanya kecelakaan atau gangguan pencernaan akibat penganan khas liburan Natal dan tahun baru.
 
Zulvayani menuturkan, pihaknya menyiapkan antisipasi kasus-kasus darurat seperti dengan menyediakan ruang operasi darurat, IGD, kamar operasi dan petugas cadangan.
 
"Kami siapkan 112 perawat IGD ditambah jika diperlukan ada tambahan untuk on call untuk pekerjaan tambahan, kami sudah menyiapkan tenaga back up on call di antaranya ada dokter umum, ada dokter spesialis yang siap  di tempat," kata dia.
 
Kemudian ada ambulans sebanyak enam unit dengan sembilan pengemudi ambulan untuk sewaktu-waktu diperlukan dan juga suporting line mulai administasi, sisrute, dan bedah central.
 
"Kami memiliki total 22 kamar operasi, ada tiga kamar operasi ini untuk kasus-kasus COVID-19. Kamar-kamar operasi lainnya yang efektif kita diperlukan untuk operasi emergency," katanya.

Baca juga: Anak terkena peluru nyasar di Bandung Barat ditangani RS Hasan Sadikin

Baca juga: Mantan Dirut RSHS dilantik jadi Kepala Dinas Kesehatan Jabar
 
 
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022