strategis dan potensial dikelola, dikembangkan, dan dipasarkan, mengingat potensi objek wisata yang dimiliki Kabupaten Demak sangat beragam
Denpasar (ANTARA) - Politeknik Pariwisata Bali mendorong pemerataan pembangunan pariwisata di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dengan menggelar sosialisasi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat sadar wisata.

Wakil Direktur 2 Politeknik Pariwisata Bali I Wayan Tuwi, SE, MSi, dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Sabtu, mengatakan sinergi menjadi kata kunci yang perlu diterapkan demi pembangunan pariwisata berkelanjutan.

"Pemberdayaan masyarakat merupakan aspek penting dalam mengembangkan desa wisata karena pengembangan desa wisata banyak menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat," ujarnya saat membuka sosialisasi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat sadar wisata di Kabupaten Demak.

Oleh karena itu, sudah menjadi ranah kewajiban Politeknik Pariwisata Bali sebagai lembaga pendidikan vokasi pariwisata untuk mengambil bagian dan berkontribusi aktif dalam pengembangan sumber daya pariwisata.

Hal ini, lanjut dia, berdasarkan pada pemikiran bahwa salah satu kunci keberhasilan pengembangan sektor pariwisata adalah elemen sumber daya manusia yang menyadari akan pentingnya kesinambungan pariwisata bagi masyarakat dalam jangka panjang.

"Masyarakat sadar wisata akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pengembangan wisata religi dan wisata lainnya di Kabupaten Demak," ujarnya.

Baca juga: Menparekraf ajak Poltekpar Bali pastikan nama Ardika sebagai inspirasi

Baca juga: Prodi ADH Poltekpar Bali dampingi kelompok wisata glamping Bedugul


Pariwisata di Kabupaten Demak merupakan salah satu sektor yang strategis dan potensial untuk dikelola, dikembangkan, dan dipasarkan, mengingat potensi objek wisata yang dimiliki Kabupaten Demak sangat beragam.

Banyaknya peninggalan para Wali membuat Kota Demak juga dikenal sebagai Kota Wali. Potensi pariwisata di Kabupaten Demak sangat besar terutama pariwisata religi dan peninggalan sejarah berupa Masjid Agung Demak, museum, makam sultan dan raja-raja Demak, serta makam Sunan Kalijaga.

Kegiatan sosialisasi oleh Poltekpar Bali dilakukan di Hotel Amantis Demak pada Jumat (23/12) dengan para peserta pelatihan terdiri atas 100 orang yang merupakan perwakilan dari berbagai elemen masyarakat, meliputi tokoh masyarakat dan pelaku wisata di Kabupaten Demak.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Dra Endah Cahya Rini MM yang hadir memberikan sambutan sekaligus menjadi salah satu narasumber memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Politeknik Pariwisata Bali atas terlaksananya kegiatan ini.

"Kami sangat senang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Politeknik Pariwisata Bali melakukan inisiatif untuk melakukan program sosialisasi sadar wisata di wilayah kami," ujarnya.

Menurut Endah, adanya potensi wisata religi di Kabupaten Demak sangat menjanjikan bagi pengembangan investasi karena akan mempunyai efek ganda yang sangat luas. "Tentunya hal ini dimungkinkan dengan dukungan dan partisipasi dari seluruh masyarakat," ucapnya.

Baca juga: Poltekpar Bali lanjutkan pendampingan SDM Desa Wisata Taro-Gianyar

Ia menambahkan kunci utama kemajuan pariwisata yakni aspek manusia yang bisa mendiferensiasi dengan destinasi lainnya.

"Potensi pariwisata yang besar ini membutuhkan partisipasi masyarakat secara bersinergi untuk membangun pariwisata berkelanjutan," ujar Endah.

Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan materi mengenai kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Demak.

Pembicara kunci pelatihan Drs Fathan Subchi MAP sebagai salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Demak yang yang telah memiliki banyak pengalaman praktis dalam berbagai organisasi menyampaikan materi Peranan Bidang Pariwisata dalam Pembangunan Daerah.

Sebagai salah satu putra daerah ia menaruh perhatian yang sangat besar untuk memajukan potensi wisata di Kabupaten Demak melalui peningkatan kesadaran masyarakat akan pariwisata.

Terkhusus di Demak, sektor pariwisata masih belum dijadikan sebagai sektor prioritas yang dapat dikembangkan.

"Padahal dengan berkembangnya pariwisata dapat menstimulus tumbuhnya 15-17 sektor lainnya, karena pariwisata merupakan salah satu sumbu pembangunan ekonomi nasional," kata Fathan.

Selain itu, untuk memperkaya pengetahuan peserta dari sisi akademis juga turut hadir dosen Politeknik Pariwisata Bali Ida Bgs Gede Agung Widana, SH, Dipl.TM, MPar yang menyampaikan materi mengenai Pengembangan Masyarakat Sadar Wisata dan Penerapan Sapta Pesona.

Para peserta tampak sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi yang berlangsung dari pagi hingga sore tersebut sebagai upaya untuk mewujudkan misi pemerataan pembangunan pariwisata secara nasional.

Baca juga: Poltekpar Bali kaji pengelolaan 50 desa wisata rintisan

Baca juga: Poltekpar Bali tingkatkan kapasitas SDM pariwisata di Labuan Bajo

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022