Kewaspadaan ini terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan pelayaran, penumpang selamat dan lancar sampai tujuan
Sidoarjo (ANTARA) -
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pihak-pihak terkait mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi saat perayaan Natal 2022 dan pergantian ke Tahun Baru 2023.
 
"Kami meminta pihak terkait dalam hal ini Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak untuk meningkatkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kaitannya dengan update kondisi cuaca atau tinggi gelombang," kata Khofifah dalam keterangan pers di Sidoarjo, Sabtu.
 
Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, pada 23-25 Desember 2022 diperkirakan gelombang laut mencapai antara 2,5 - 4 meter. Terutama di daerah Masalembo, Bawean, Sapudi dan Kangean. Sehingga kemungkinan ada penundaan keberangkatan kapal laut ke beberapa daerah tujuan.
 
“Mohon untuk terus berkoordinasi dengan BMKG terkait cuaca terutama gelombang tinggi. Kewaspadaan ini terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan pelayaran, para penumpang ini selamat dan lancar sampai tujuan,” katanya.
 
Untuk itu, Khofifah juga meminta kepada penumpang moda transportasi laut untuk dapat bersabar apabila jadwal keberangkatan kapalnya mengalami keterlambatan karena faktor cuaca.
 
“Ini semua dilakukan agar perjalanan lancar dan penumpang sampai ke tujuan dengan selamat dan bertemu keluarga,” katanya.

Baca juga: Belasan rumah di Probolinggo rusak akibat terjangan gelombang laut

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi gelombang sangat tinggi di dua wilayah laut NTT
 
Ia mengatakan BMKG juga menyampaikan potensi terjadinya rob di beberapa wilayah pesisir di Surabaya. Rob ini disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut, hingga air pasang  menggenangi daratan.

Banjir air pasang dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir termasuk aktivitas petani garam dan perikanan, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
 
“Terkait informasi dari BMKG soal rob ini kami minta masyarakat terutama di wilayah pesisir agar terus waspada. Karena memang rob ini salah satunya dipengaruhi fase bulan baru yang mempengaruhi kondisi pasang surut terutama di bulan Desember ini,” katanya.
 
Khofifah bersama Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto dan Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Terry Tresna Purnama telah meninjau kesiapan sejumlah titik yang akan menjadi pintu masuk bagi masyarakat saat momen Natal dan Tahun Baru yakni Pelabuhan Tanjung Perak, Bandara Juanda dan Terminal Purabaya.
 
"Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan moda transportasi laut, udara dan darat di ketiga tempat tersebut dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2023," ujarnya.
 
Untuk kesiapan Natal dan Tahun Baru 2023 ini, Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan telah menyiapkan moda transportasi laut selama 22 hari yakni 18 Desember 2022 - 8 Januari 2023. Dimana telah disiapkan 54 kapal di beberapa pelabuhan yakni Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Tanjung Wangi, Pelabuhan Gresik dan Pelabuhan Kalianget.
 
Dishub Jatim memprediksi jumlah penumpang moda laut pada tahun ini sebanyak 113.075 penumpang atau 5.140 penumpang per hari. Jumlah ini meningkat 128 persen dari tahun lalu yakni total 49.705 penumpang atau 2.259 penumpang per hari.
 
Sementara berdasar Data Dishub Jatim, jumlah personel yang disiapkan menghadapi Natal dan tahun baru di moda transportasi laut tahun ini yakni ASDP 1.139 personel, Otoritas Pelabuhan 59 personel, Syahbandar Utama 48 personel, KSOP 157 personel, UPP 25 personel, Bakamla 31 personel dan Polair 48 personel.

Baca juga: Jatim siapkan 54 armada kapal laut untuk antisipasi lonjakan penumpang

Baca juga: BMKG sebut Jatim berpotensi alami cuaca ekstrem sepekan ke depan

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022