Taipei (ANTARA) - Sebanyak 43 pesawat Angkatan Udara (AU) China melintasi garis median Selat Taiwan dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Pertahanan Taiwan, Senin, saat Beijing melanjutkan aktivitas militernya dekat pulau yang diklaim China tersebut.

China, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, mengatakan telah melakukan "latihan serangan" di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan pada Minggu (25/12).

Menurut China, latihan itu dilakukan sebagai respons atas apa yang mereka sebut sebagai provokasi oleh Taiwan serta Amerika Serikat (AS).

Taiwan, yang dengan keras menolak klaim kedaulatan China, mengatakan latihan tersebut menunjukkan bahwa Beijing menghancurkan perdamaian regional dan berusaha menakut-nakuti rakyat Taiwan.

Beberapa jet yang terlibat dalam serangan terakhir secara singkat melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif, yang merupakan daerah penyangga tidak resmi, menurut peta yang disediakan oleh kementerian pertahanan Taiwan.

Tujuh kapal Angkatan Laut (AL) China juga terdeteksi di dekat Taiwan, kata kementerian tersebut.

Taiwan mengirimkan pesawat tempur yang tidak spesifik untuk memperingatkan pesawat China, sementara sistem rudal memantau penerbangan mereka, kata kementerian tersebut, yang menggunakan kalimat standar dalam memberikan tanggapan.

China dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan tekanan terhadap pulau yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri itu untuk menerima aturan Beijing.

Pemerintah Taiwan mengatakan mereka menginginkan perdamaian, tetapi akan mempertahankan diri jika diserang.


Sumber: Reuters

Baca juga: Xi Jinping: Isu Taiwan pokok dari landasan politik hubungan China-AS

Baca juga: AS pasok suku cadang pesawat militer senilai 428 juta dolar ke Taiwan


 

Taiwan latihan perang di tengah ketegangan dengan China

Penerjemah: Katriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022