Istanbul (ANTARA) - Korban meninggal akibat hujan deras dan banjir di Filipina bertambah menjadi 13, sementara 23 lainnya hilang, menurut otoritas pada Selasa.

Negara Asia Tenggara itu dilanda hujan deras selama akhir pekan sehingga mengganggu perayaan Natal.

Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional lewat pernyataan mengatakan bahwa banjir menyebabkan 13 orang meninggal dan 23 orang lainnya hilang saat hujan lebat mengguyur sedikitnya enam wilayah di negara kepulauan yang mencakup 18 provinsi.

Sebanyak enam orang mengalami luka.

Hujan deras terjadi di Provinsi Camarines Sur dan Misamis Occidental serta di wilayah Visayas Timur, Bicol dan Mindanao Utara.

Badan prakiraan cuaca Filipina PAGASA menyebutkan bahwa angin dingin dan panas akan terus membawa hujan ke Visayas, Caraga, Mindanao Utara, Zamboanga Peninsula, Basilan, Sulu, Tawi-Tawi dan Palawan, yang "berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor".

Menurut PAGASA, banjir berdampak pada 44.282 lebih keluarga yang melibatkan lebih dari 166.357 individu.

Sekitar 45.382 orang mengungsi akibat hujan dan banjir dan kini berada di 87 pusat evakuasi, katanya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Banjir dan longsor di Filipina tewaskan sedikitnya 31 orang
Baca juga: Kota di Filipina biasa alami banjir, tukang ojek modifikasi kendaraan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022