Boyolali (ANTARA News) - Sebanyak 178 orang yang mengungsi di Bungalo Selo, milik Pemerintah Kabupaten Boyolali, pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka pulang secara bergelombang, dan yang terakhir hari Sabtu (6/5) sebanyak 23 jiwa, kata Camat Selo Kabupaten Boyolali, Dahat Wilarso di Selo, Senin. Para pengungsi tersebut berasal dari Dukuh Sumber, Desa Klakah. Mereka pulang ke rumahnya dengan alasan untuk mengerjakan ladangnya yang saat ini sedang musim tanam sayur-sayuran, dan ada di antara warga yang punya hajat khitanan. "Mereka yang pulang itu sebenarnya juga sudah saya pesan setelah selesai agar cepat kembali lagi ke pengungsian, tetapi kenyataannya hingga hari Senin (8/5) tidak ada yang kembali satu orang pun," kata Dahat Wilarso. Gunung Merapi yang terletak di antara daerah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan D.I. Yogyakarta, yang sejak 12 April 2006 statusnya ditetapkan siaga, aktivitasnya terus meningkat dan diprakirakan bisa meletus sewaktu-waktu. "Hal itulah yang menjadi pemikiran kami, tetapi untuk menyadarkan warga juga tidak mudah, karena mereka mempunyai kepercayaan sendiri terhadap gunung ini (Merapi,red.)," ujarnya. Dahat Wilarso mengatakan, pihaknya juga sudah pesan kepada para warga di daerahnya, terus meningkatkan kewaspadaan, karena Merapi bisa meletus sewaktu-waktu, dan apabila ada perintah mengungsi semua yang tinggal di daerah ring satu harus secepatnya meninggalkan rumahnya menuju ke tempat pengungsian yang telah ditentukan. Sementara itu Bupati Karanganyar Hj. Rina Iriani S.R. menyerahkan bantuan untuk para pengungsi Merapi. Bantuan itu diterima secara simbolis oleh Bupati Boyolali Sri Moelyono di Pendapa Rumah Dinas Bupati Boyolali, Senin (8/5). Rina Iriani mengatakan, bantuan yang diserahkan itu merupakan kepedulian warga di daerahnya, dan jangan dinilai harganya. "Bantuan yang kami serahkan ini, kami kumpulkan dari warga Karanganyar yang mempunyai kepedulian kepada saudara-saudaranya yang berada di pengungsian," katanya. Bantuan yang diserahkan itu di antaranya berupa 100 buah selimut, 20 dos mie instan, 100 ember, 100 gayung, 200 dos roti kering, 100 botol kecap dan satu dos celana dalam. Pemerintah Kabupaten Karanganyar juga menyiapkan bantuan relawan. Apabila Merapi meletus sewaktu-waktu mereka (relwan) siap diterjunkan ke lapangan untuk ikut bergabung dengan tim relawan lainnya. Seusai menyerahkan bantuan tersebut, Bupati Karanganyar Rina Iriani beserta rombongan menyaksikan aktivitas Gunung Merapi di daerah Selo.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006