Jakarta (ANTARA) - Tingkat transfer industrialisasi paten efektif China pada 2022 mencapai rekor tertinggi lima tahunan sebesar 36,7 persen, mengindikasikan bahwa perlindungan kekayaan intelektual di negara itu terus mendukung pengembangan ekonomi yang inovatif, menurut sebuah survei tahunan pada Rabu (28/12).

Dirilis oleh Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional (National Intellectual Property Administration/NIPA) China, survei tersebut menunjukkan bahwa tingkat industrialisasi paten untuk perusahaan pemilik paten tahun ini mencapai 48,1 persen.

Investasi perusahaan dari Hong Kong, Makau, dan Taiwan mencatat level tertinggi, disusul oleh perusahaan yang didanai pihak asing, perusahaan swasta domestik, dan perusahaan milik negara.

Proporsi pemegang paten yang terdampak pelanggaran paten turun menjadi 7,7 persen pada 2022. Angka tersebut sempat mencapai lebih dari 10 persen antara tahun 2016 hingga 2020 dan memuncak di angka 28,4 persen pada periode 2011 hingga 2015.

"Penurunan ini mengindikasikan bahwa pelanggaran paten telah dibatasi secara efektif, dan perlindungan kekayaan intelektual negara meningkat secara konsisten," kata pejabat senior NIPA Ge Shu dalam konferensi pers bulanan.

Sementara itu, proporsi perusahaan pemilik paten China yang mengambil tindakan penanggulangan terhadap pelanggaran paten tercatat di angka 72,7 persen. Angka tersebut tetap berada di atas 70 persen selama empat tahun terakhir.

Laporan survei itu didasarkan pada kuesioner valid dari 18.000 pemegang paten. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022