Seoul (ANTARA) - Sekitar 240 anggota staf pada kantor diplomatik dan konsuler Korea Selatan di seluruh China terinfeksi COVID-19 dalam dua pekan terakhir di tengah lonjakan kasus baru di negara tuan rumah, menurut anggota parlemen Korsel, Jumat.

Lee Jae-jung, anggota parlemen dari partai oposisi utama Partai Demokrat, mengatakan sekitar 240 infeksi dilaporkan terjadi di kalangan staf Korea Selatan, yakni di 10 kantor diplomatik dan konsuler Seoul, termasuk kedutaan besar dan konsulat jenderal.

Kasus infeksi sebanyak itu terjadi dalam dua pekan terakhir.

Lee mengatakan kantornya mengonfirmasi data tersebut dengan Kementerian Luar Negeri Korsel.

Mereka yang terinfeksi COVID-19 selama periode itu mewakili 63 persen dari sekitar 380 anggota staf diplomatik dan konsuler Korsel di China.

Temuan kasus COVID-19 itu menyebabkan layanan di beberapa kantor, seperti di kantor konsuler di Chengdu dan Shenyang, menunda penerbitan visa selama 19-23 Desember.

Menurut data kementerian, tidak ada laporan kasus parah dan lebih dari 210 orang sudah pulih dan kembali bertugas.

Sebelumnya pada hari itu, pemerintah Korsel mengumumkan rencana untuk mewajibkan pelaku perjalanan asal China menyerahkan hasil tes negatif COVID-19, menyusul sejumlah negara lain yang telah memberlakukan aturan serupa.

Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: Korsel akan wajibkan tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan dari China

Baca juga: India akan wajibkan tes COVID untuk pengunjung dari China dan Korsel


 

Wilayah metropolitan Korsel hujan lebat, 8 tewas dan 6 orang hilang

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022