Dengan capaian itu posisi Sumbar secara nasional naik menjadi peringkat 8 nasional dari awalnya peringkat 15 pada 2021. Di Sumatera kita peringkat 1, melesat dari peringkat 6 pada 2021
Padang (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) menyatakan indeks Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menjadi yang tertinggi di Sumatera pada 2022 dengan nilai 66,87, naik dari tahun 2021 yang hanya 61,15.

"Dengan capaian itu posisi Sumbar secara nasional naik menjadi peringkat 8 nasional dari awalnya peringkat 15 pada 2021. Di Sumatera kita peringkat 1, melesat dari peringkat 6 pada 2021," kata Kepala Disarpus Sumbar, Novrial di Padang, Rabu.

Ia mengatakan indeks TGM dinilai oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) setiap tahun. TGM diukur dari frekuensi membaca, durasi membaca dan jumlah buku yang dibaca masyarakat suatu daerah dengan metode tertentu.

Menurutnya kenaikan TGM Sumbar berkaitan erat dengan beberapa program yang diarahkan Gubernur Sumbar, Mahyeldi di antaranya gerakan ASN membaca 30 menit per hari, membaca 12 judul buku setahun dan pojok baca di kantor OPD.

Kemudian, lomba pustaka SMA/SMK dan program wakaf buku untuk pustaka nagari dan taman bacaan masyarakat.

"Semua program tersebut mulai berjalan dengan baik," katanya.

Hal tersebut juga didukung dengan tingkat kunjungan pustaka yang meningkat usai melandainya COVID-19 di berbagai pustaka di seluruh daerah di Sumbar.

Khusus Perpustakaan Provinsi Sumbar, kata Novrial, jumlah kunjungan tahun 2022 mencapai 58.767 orang atau sekitar 190 orang per hari yang didominasi oleh segmen milenial.

Sementara itu Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan membaca adalah tiang ilmu karena itu kegemaran membaca di daerah harus terus dipupuk.

"Gerakan 30 menit membaca per hari dan 12 judul buku per tahun telah berjalan. Ke depan cakupannya harus diperluas wilayah administratifnya, cakupan sekolahnya, cakupan segmen umurnya, dengan basis utama keluarga," katanya.

Ia meminta pojok baca juga harus diperluas ke kantor/ lembaga non pemerintahan, kantor-kantor swasta, ruang tunggu praktek dokter, unit usaha UMKM seperti cafe, barbershop dll.

Kemudian wakaf buku juga harus dimodifikasi sedemikian rupa untuk memperkuat pustaka binaan mulai dari pustaka nagari hingga taman bacaan masyarakat (TBM), demikian Mahyeldi.

Baca juga: Permudah baca buku saat pandemi, Sumbar luncurkan "iSumbar Mambaco"

Baca juga: Ma'ruf Amin berikan buku dan sorban kepada tokoh di Sumbar

Baca juga: Pejabat Perpusnas: Indeks pembangunan literasi terus meningkat

Baca juga: Fadly: semua anggota Padi gemar membaca

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023