Padang (ANTARA News) - Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, memberikan kenang-kenangan berupa buku "The Ma'ruf Amin Way" dan sorban kepada sejumlah tokoh masyarakat Sumatera Barat, di Padang, Jumat.
Pemberian buku dan sorban tersebut dilakukan KH Ma'ruf Amin, pada diskusi dan bedah buku di Kota Padang, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam kunjungannya ke Sumatera Barat, pada Kamis-Jumat (7-8/2).
Penerima buku dan sorban antara lain, Mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim yang juga Rektor Universitas Baiturrahman, Rektor Universitas Andalas Tafdil Husni, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Riki Rinaldi, Ketua DPRD Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim, dan Sekda Provinsi Sumatera Barat Alwis.
Ma'ruf Amin menjelaskan, Buku "The Ma'ruf Amin Way" adalah berisi gagasannya soal ekonomi kerakyatan yang disebutnya dengan nama arus baru Indonesia.
Buku tersebut dituliskan oleh Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas serta Ketua KSPN Nasari Sahala Panggabean. "Uraian dalam buku ini jauh lebih bagus dari konsep saya, sehingga saya mengucapkan terima kasih pada penulisnya," katanya.
Ma'ruf Amin mengakui dirinya bukan ahli ekonomi tapi mempelajari ekonomi syariah. Dalam ekonomi syariah, kata dia, ada produk-produk seperti surat berharga syariah atau sukuk.
"Pada perbankan syariah di Indonesia, sukuk berkembang pesat, karena pasarnya besar," katanya.
Kiai Ma'ruf juga menjelaskan, dirinya prihatin pada perkembangan ekonomi nasional yang semakin jauh dari ekonomi kerakyatan. "Ekonomi nasional dengan adanya konglomerat sehingga memunculkan kesenjangan sosial dan ekonomi," katanya.
Kerena itu, Ma'ruf menyatakan dirinya menggagas ekonomi kerakyatan yang disebut arus baru Indonesia (Arbi). "Melalui konsep arbi ini sasarannya adalah pemberdayaan ekonomi rakyat, untuk atasi kesenjangan sosial dan ekonomi," katanya.
Menurut Kiai Ma'ruf, dalam konsep Arbi menampilkan pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis koperasi dan UKM.
"Konsep ini sebenarnya adalah konsep lama dan ada di konstitusi. Konsep Arbi ini sebenarnya banyak kesamaan dengan konsep koperasinya Mohammad Hata," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019