Jakarta (ANTARA) - Suku bunga yang lebih tinggi akan tetap berlaku hingga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), yakin bahwa lonjakan inflasi berada dalam jalur menuju stabilitas, menurut sebuah rangkuman pertemuan The Fed yang dirilis pada pekan ini.

Rangkuman tersebut dibuat dari pertemuan The Fed pada Desember lalu, yang mencatatkan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin menyusul beberapa kenaikan suku bunga lain dari bulan-bulan sebelumnya.

"Para partisipan umumnya mengamati bahwa sikap kebijakan restriktif perlu dipertahankan hingga data yang masuk memberikan keyakinan bahwa inflasi berada pada jalur penurunan yang berkelanjutan hingga menjadi 2 persen," menurut rangkuman tersebut yang dirilis di laman situs The Fed.

Perkembangan seperti itu "kemungkinan akan memakan waktu," papar ringkasan tersebut.

AS mengalami inflasi terburuk dalam 40 tahun, dan bank sentral AS beberapa kali menaikkan suku bunga pada tahun lalu dalam upaya memenuhi mandat The Fed untuk menjaga inflasi pada level 2 persen.

Dari Januari hingga November 2022, harga kebutuhan sehari-hari di AS melonjak menjadi sekitar 12 persen, kenaikan yang tidak pernah terlihat dalam beberapa dasawarsa.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023