Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan terus melakukan operasi tangkap tangan (OTT) untuk menurunkan kasus korupsi.

“OTT merupakan salah satu cara KPK untuk memberantas dan menjerat para pelaku korupsi. Kalau bisa ditangkap saat kejadian kenapa tidak," kata Sahroni di Jakarta, Senin.

Dia menilai langkah OTT membuat proses pembuktian jadi berlangsung lebih cepat dan mudah karena adanya barang bukti. Selain itu, menurut dia, kalau bicara survei kepuasan publik terhadap KPK, poin utama pertimbangan publik ada pada OTT.

"Lagi pula kalau memang ini dramatis, apa salahnya publik ‘melihat langsung’ ada maling ditangkap?,” ujarnya.

Baca juga: KPK sebut banyaknya OTT tak buat koruptor jadi kapok
Baca juga: KPK lakukan 10 OTT selama 2022


Namun, Sahroni meminta KPK tetap memperkuat sistem pengawasan dan pencegahan untuk meminimalisir potensi korupsi. Dia menilai melalui sistem yang ketat diharapkan angka korupsi dapat ditekan jauh lebih banyak.

“KPK harus tetap mengutamakan sistem pengawasan dan pencegahan. Dan (sistemnya) harus terus diperbarui karena pelaku korupsi saat ini sudah semakin canggih," katanya.

Dia berharap KPK harus terus mengkaji dan mengevaluasi secara berkala untuk menghasilkan sistem pengawasan dan pencegahan yang terbaik. Menurut dia, KPK harus menutup rapat semua celah korupsi sehingga pencegahan dapat lebih efektif dan efisien.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Ali Fikri menegaskan bahwa institusinya akan terus melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sebagai upaya menurunkan kasus korupsi.

Dia mengatakan kerja penindakan KPK dilakukan sebagai tindak lanjut laporan masyarakat dalam berperan serta mengupayakan penurunan kasus korupsi. Karena itu, menurut Ali Fikri, cara penindakan KPK salah satunya melalui tangkap tangan tetap dilakukan.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023