dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan angin kencang yang melanda NTT selama 24 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat sebanyak 123 orang mengungsi akibat bencana hidrometeorologi melanda sejumlah daerah di provinsi berbasiskan kepulauan itu

"Ratusan warga mengungsi akibat rumah mereka rusak diterjang angin kencang, terendam banjir serta banjir di pesisir atau rob," kata Kepala Pelaksana BPBD NTT Ambrosius Kodo ketika dikonfirmasi di Kupang, Selasa.

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan angin kencang yang melanda NTT selama periode 24 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.

Ambrosius mengatakan bencana hidrometeorologi melanda sejumlah daerah di NTT yaitu Kabupaten Manggarai, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Kupang, Timor Tengah Selatan, Belu dan Rote Ndao.

Ia menyebutkan tercatat sebanyak 5.355 orang yang terdampak bencana, sementara yang mengungsi dari tempat tinggal atau rumah mereka sebanyak 123 orang.

"Warga terdampak mengungsi sementara di rumah sanak keluarga atau tetangga mereka," katanya.

Baca juga: Pemkab Timor Tengah Selatan tangani jalan patah di Kecamatan Ki'e

Baca juga: BPBD NTT: Empat unit jembatan rusak akibat banjir


Ambrosius menjelaskan upaya penanggulangan bencana telah dilakukan pemerintah daerah melalui penyaluran bantuan tanggap darurat berupa kebutuhan bahan makanan, pakaian, peralatan rumah tangga, dan lainnya.

Pemerintah Provinsi NTT, kata dia, juga memberi dukungan logistik untuk membantu memenuhi kebutuhan warga terdampak bencana melalui Dinas Sosial dan BPBD.

Ia menjelaskan rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan juga mendapat bantuan tanggap darurat oleh pemerintah daerah seperti seng, paku, kayu dan lainnya sesuai dengan kerusakan yang dialami.

"Sementara untuk dampak bencana yang tidak bisa dikerjakan pemerintah daerah maka kita meminta dukungan pemerintah pusat untuk membantu baik melalui BNPB maupun kementerian atau lembaga terkait," katanya.

Baca juga: BPBD ingatkan warga Manggarai waspada angin kencang dan tanah longsor

Baca juga: Sebanyak 39 rumah di Flores Timur rusak akibat angin kencang

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023