Jakarta (ANTARA) - Indonesia yang menjadi Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini, berupaya menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan dan perdamaian.

Dengan mengusung tema keketuaan “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan keinginan Indonesia menjadikan ASEAN semakin tangguh dan menjadi barometer kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan serta dunia.

“Dalam kaitan ini, maka masa depan ASEAN mulai harus disiapkan untuk menyongsong ASEAN 2045. Sentralitas ASEAN harus diperkuat (…) Kerja sama penanganan kejahatan lintas batas penting diperkuat, demikian juga dengan ASEAN Human Rights Dialogue,” kata Retno ketika menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI (PPTM) 2023 di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dalam sejarahnya kerja sama ASEAN selalu terkait dengan ekonomi.

Baca juga: Menlu harap Sekretariat ASEAN diperkuat di bawah keketuaan Indonesia

Di tengah ancaman resesi, ekonomi Asia Tenggara diperkirakan masih lebih baik dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN akan mencapai 4,7 persen pada 2023.

Oleh karena itu, melalui sub-tema Epicentrum of Growth, beberapa kerja sama akan diperkuat, antara lain ketahanan pangan kawasan, ketahanan energi, kesehatan, dan kerja sama keuangan.

“Kawasan Indo-Pasifik yang damai dan stabil, penghormatan terhadap hukum internasional, dan kerja sama yang inklusif merupakan kunci bagi ASEAN untuk menjadi Epicentrum of Growth,” tutur Retno.

Untuk itu, implementasi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik akan menjadi ruh besar pelaksanaan prioritas keketuaan Indonesia.

Baca juga: Jokowi harap partisipasi AS di Indo-Pacific Forum 2023

Di tengah banyaknya konsep Indo-Pasifik yang diusulkan berbagai negara, Indonesia menyoroti perlunya sinergi agar berbagai konsep tersebut tidak semakin memperuncing rivalitas.

Retno menegaskan bahwa paradigma kolaborasi akan menjadi pendekatan Indonesia di Indo-Pasifik.

“Indonesia akan terus menekankan bahwa Indo-Pasifik harus didekati tidak saja dari aspek keamanan, tetapi juga dari aspek pembangunan ekonomi secara inklusif,” tutur Retno.

Selama menjalankan tugasnya sebagai Ketua ASEAN, Indonesia akan menyelenggarakan beberapa acara di antaranya ASEAN-Indo-Pacific Forum, dengan fokus pada beberapa kegiatan, yaitu Creative Economy, Youth Conference on Digital Economy for SDGs, Infrastructure Forum, serta Business and Investment Summit.

Indonesia juga akan memimpin KTT ASEAN akan diselenggarakan dua kali, yaitu pada Mei dan September mendatang.

Baca juga: Indonesia perkuat hubungan dengan Pasifik dalam keketuaan ASEAN

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023