Makassar (ANTARA) - Deputi Pangan dan Agribisnis, Kementriaan Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Machmud berharap pada semua pemangku kepentingan untuk membantu para petani dalam menghasilkan komoditas unggulan.

"Pemerintah punya cita-cita besar, swasembada pangan dan bisa tembus pasar internasional. Para petani kita perlu didukung untuk itu," ujarnya di Makassar, Rabu.

Musdalifah Machmud mengatakan dukungan semua pihak dari hulu hingga hilir akan dapat membantu petani dalam mengembangkan budidaya pertaniannya.

Dia menuturkan ekspor 6.150 ton jagung petani yang dilakukan oleh PT Segar Agro Nusantara ke Filipina sebagai bentuk besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki bangsa ini untuk mengembangkan berbagai komoditas unggulan.

Mudah-mudahan ekspor ini bukan awal tapi kita melanjutkan dan meningkatkan kembali semangat untuk memproduksi komoditas yang berkualitas dan unggul untuk kita pasarkan ke seluruh dunia," katanya.

Dia pun berharap ekspor jagung tahun ini bisa meningkat sesuai dengan target pemerintah pusat yakni sekitar 100 hingga 200 ribu ton.

"Target kita 100 hingga 200 ribu ton tahun ini. Ekspor dilakukan karena kebutuhan dalam negeri telah tercukupi," tuturnya.

Sementara itu, Direktur PT Segar Agro Nusantara Christian Chandra mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak atas terselenggaranya kegiatan pelepasan ekspor Jagung tujuan negara Filipina itu.

"Saya berharap dengan dibukanya keran ekspor yang dibuka sepanjang tahun, negara-negara tujuan ekspor sudah pasti akan sangat mengutamakan dari Indonesia. Kami pun sudah pasti menjaga kualitas dan volume komoditas tersebut," katanya.

Ia pun optimistis volume yang ditargetkan oleh pemerintah dapat tercapai karena pada 2022 sendiri posisinya surplus sebanyak 2,6 juta ton.

"Kita juga berkomitmen untuk membantu petani agar mempunyai motivasi dan terus berproduksi sehingga produktivitas dapat terus naik," terangnya.

Saat ini Badan Karantina Pertanian melalui Balai Besar Karantina Pertanian Makassar mendukung ketertelusuran (traceability), keberlanjutan (sustainability), ketersediaan komoditas ekspor, dan pertumbuhan eksportir baru.

Hal ini dilakukan agar dapat terus mendukung percepatan ekspor tidak hanya di Sulawesi Selatan tapi juga di seluruh wilayah Republik Indonesia.

 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023