Jakarta (ANTARA) - ​​​Konsultan nutrisi dan penyakit metabolik anak dr. Titis Prawitasari Sp.A(K) mengatakan penggunaan nitrogen cair yang tidak higienis dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran kuman dalam bekuan.

"Nitrogen cair dapat menjadi media yang baik bagi kuman. Berbagai kuman yang mungkin dapat tetap hidup dalam bekuan akibat nitrogen cair adalah bakteri, jamur, dan virus," katanya dalam keterangan yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

Selain itu, kata Titis, inhalasi atau hirupan nitrogen cair yang sudah terevaporasi berubah menjadi gas dalam udara ruang yang tertutup dapat mengakibatkan sesak napas, terlebih jika dalam ruangan sempit dan tertutup. Hal itu bisa menyebabkan kematian terutama apabila kandungan oksigen dalam udara ruang kurang dari 18 persen.

Baca juga: Kemenkes: Nitrogen cair tanpa prosedur pada pangan bisa picu keracunan
 
Penggunaan nitrogen cair dalam industri makanan sudah banyak digunakan untuk proses pendinginan dan pembekuan secara cepat dan juga berguna untuk mempertahankan makanan agar tetap segar sesuai aslinya.
 
Namun, saat ini beredar penggunaan nitrogen cair menjadi tren untuk digunakan sebelum makanan tersebut dikonsumsi, umumnya untuk memberikan sensasi berasap (smoke-like effects) dan culinary art yang dikhawatirkan tertelan dan dapat menyebabkan luka pada saluran cerna.
 
"Apabila nitrogen cair ditambahkan dalam minuman atau dessert dapat menyebabkan rasa begah dan sakit hingga perlukaan pada saluran cerna, bahkan terjadi robekan dan kerusakan jaringan saluran cerna yang dilewatinya," kata dia.

Baca juga: Pakar rekomendasikan mitigasi racun pada pangan bernitrogen cair
 
Selain itu, nitrogen cair yang terkena kulit langsung dapat merusak mukosa jaringan bahkan dalam waktu beberapa detik, sehingga perlu penggunaan pelindung seperti sarung tangan bagi yang menggunakan nitrogen cair.

"Hal ini sangat membantu menghindari terjadinya kerusakan muka dan jaringan akibat bersentuhan langsung dengan nitrogen cair," kata Titis.
 
Untuk menjamin keselamatan publik dan keamanan pangan bagi masyarakat, Titis mengatakan perlu perhatian lebih sebagai upaya mitigasi agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
 
"Oleh karena itu, perlu pengetahuan tentang nitrogen cair dan peruntukannya serta kondisi apa saja yang dapat terjadi jika terjadi kontak langsung, tertelan atau terhirup, terutama dalam jumlah berlebihan," ucapnya.

Baca juga: Kemenkes imbau dinkes segera laporkan kasus keracunan Chiki nitrogen
 
Ia berharap ada kebijakan terkait penggunaan nitrogen cair yang tepat serta edukasi kepada masyarakat awam terkait penggunaan nitrogen cair.

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023