Nota kesepahaman itu menyepakati beberapa program, seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), riset dan publikasi bersama, menyelenggarakan konferensi, seminar, forum, lokakarya, pelatihan bersama, pertukaran pelajar dan atau dosen, konsultasi di bidang e-learning, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
"Kami menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran langsung rektor OUM, ini sebuah berkah karena bisa belajar sistem yang ada di OUM," kata Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis dalam keterangannya di Makassar, Kamis.
Guru Besar Sosiologi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan itu, menjelaskan bahwa bisnis inti akademik UIN Alauddin Makassar menggabungkan antara ilmu agama dan ilmu umum.
"Indonesia bagian timur, UIN Alauddin Makassar menjadi referensi bagi mereka ingin belajar ilmu agama dan umum," ucapnya.
Baca juga: UIN Alauddin Makassar-Pemkab Gowa kerja sama Program Mahasantri
Mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga itu berharap, kunjungan OUM di UIN Alauddin Makassar dapat memberikan inspirasi pengembangan kedua lembaga.
"Semoga memberi inspirasi demi pengembangan sekaligus memperkuat jalinan kerjasama," katanya.
Rektor OUM Ahmad Izanwe Hj Awang mengatakan tujuan kunjungan itu melihat potensi kerja sama dengan UIN Alauddin Makassar.
Dia juga menjelaskan OUM berdiri 23 tahun, sebagai universitas swasta tetapi sepenuhnya dimiliki raja.
Baca juga: UIN Alauddin siapkan vaksin penguat 1.000 dosis bagi civitas akademika
Baca juga: Penguatan Pentahelix di tengah kontroversi budaya dan agama dibutuhkan
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
