Cianjur (ANTARA) - Perumdam Tirta Mukti Cianjur, Jawa Barat, mencatat selama tanggap darurat hingga masa transisi bencana gempa menyalurkan 40 ribu meter kubik atau 40 juta liter air bersih untuk warga korban gempa Cianjur serta air ke rumah pelanggan sudah kembali normal.

Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Budi Karyawan di Cianjur, Kamis, mengatakan sejak hari pertama hingga saat ini, pihaknya masih menyalurkan air bersih untuk kebutuhan warga korban gempa yang tinggal di posko pengungsian atau perkampungan terdampak.

"Saat hari pertama gempa sampai pekan ketiga setelah gempa, 50 mobil tangki yang mengisi air untuk disalurkan ke posko pengungsian dan perkampungan terdampak. Untuk saat ini masih tercatat sebanyak 25 tangki mengisi air di Perumdam Cianjur," katanya.

Berdasarkan hitungan petugas Perumdam Tirta Mukti Cianjur, sejak dua pekan terakhir setiap harinya 400 ribu liter air, masih terus disalurkan ke posko pengungsian yang tersebar di kecamatan terdampak seperti Pacet, Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang.

Baca juga: Pemkab Cianjur minta warga laporkan kondisi rumah terkini ke desa

Baca juga: Pupuk Kujang dukung pemulihan sektor pertanian di Cianjur


"Masih beroperasi sampai hari ini sekitar 25 tangki air dari berbagai organisasi dan kementerian, untuk kebutuhan air bersih warga korban gempa yang tersebar di 214 posko pengungsian di empat kecamatan," katanya.

Sedangkan terkait pendistribusian air ke pelanggan yang sempat terhambat selama beberapa pekan terakhir setelah gempa, saat ini sudah kembali normal, meski ada beberapa wilayah yang airnya tidak mengalir selama 24 jam karena masih ada pipa induk pendistribusian yang bocor.

"Kita terus menerus perbaiki siang malam selama penanganan gempa dilakukan, bahkan kami mendapat bantuan pipa induk dari Kementerian PUPR sepanjang 7,5 kilometer. Pemasangannya segera dilakukan dalam satu pekan ke depan," katanya.*

Baca juga: PMI fokus beri bantuan hunian sementara untuk korban gempa Cianjur

Baca juga: Anggota Satgas Bencana Gempa Cianjur meninggal tertimpa bangunan

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023