Salah satu visi masjid ini adalah akan disampaikan peningkatan literasi keagamaan, wasafiah, moderat
Solo (ANTARA) - Kementerian Agama RI dan MBZ University bersinergi mengelola Masjid Sheikh Zayed di Solo melalui penandatanganan yang dilakukan di Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI Kamaruddin Amin mengatakan ada manajemen bersama antara Kemenag dan MBZ University.

"MoU bersama-sama mengawal. Akan ada banyak aktivitas keagamaan, jadi bukan hanya ibadah. Bermanfaat bagi masyarakat secara luas," katanya.

Ia mengatakan masjid tersebut juga akan dijadikan tempat untuk meningkatkan literasi keagamaan.

"Salah satu visi masjid ini adalah akan disampaikan peningkatan literasi keagamaan, wasafiah, moderat. Ada makna toleransi, Islam yang damai, toleran, menghargai perbedaan agama, suku, budaya. Berorientasi pada paham keagamaan yang wasafiah," katanya.

Baca juga: Usai diresmikan, Masjid Sheikh Al Zayed masih ditutup untuk umum

Baca juga: Masjid Raya Syeikh Zayed diharapkan jadi pusat literasi keagamaan


Selain itu, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman pembangunan Solo Culture Center.

"Jadi seperti Islamic Center yang nantinya terintegrasi dengan masjid ini. Ada pelatihan, kegiatan di situ, nanti juga dikelola bersama," katanya.

Ia mengatakan dua bangunan tersebut murni merupakan hibah dari Presiden Uni Emirat Arab Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan.

Untuk pembangunan Solo Culture Center, dikatakannya, saat ini masih dalam tahap pembebasan aset tanah.

"Tanah dari Kementerian Pertahanan diserahkan ke Kementerian Agama," katanya.

Baca juga: Yenny Wahid: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mirip di Abu Dhabi UEA

Baca juga: Pejabat Kementerian PUPR tinjau Masjid Sheikh Al Zayed di Solo

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023