akan berdampak kepada kesehatan manusia, dalam hal ini bisa merusak jaringan tubuh
Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat, khususnya orang tua agar mengawasi anak-anaknya untuk mewaspadai setiap jajanan seperti Chiki Ngebul yang dinilai berbahaya bagi kesehatan apabila kandungan nitrogen dalam produk itu berlebihan.

"Kalau penggunaan zat nitrogen tersebut berlebihan, tidak sesuai dengan standar, akan berdampak kepada kesehatan manusia, dalam hal ini bisa merusak jaringan tubuh," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman melalui keterangan tertulis di Garut, Kamis.

Ia menuturkan jajanan Chiki Ngebul yang selama ini dikenal masyarakat, terutama kalangan anak-anak sudah harus menjadi perhatian karena adanya kandungan yang dinilai berbahaya.

Akibat jajanan itu, kata dia, dilaporkan sudah ada korban anak-anak yang keracunan setelah mengkonsumsi Chiki Ngebul seperti yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya.

"Kabupaten Tasikmalaya ada 24 orang di mana satu orang dirujuk dan yang lainnya baru gejala tapi bisa ditangani, kemudian di Bekasi ada empat orang, satu orang di antaranya harus mendapatkan penanganan khusus," katanya.

Baca juga: Kemkes: 10 kasus keracunan pangan akibat konsumsi nitrogen cair

Baca juga: Dokter: Penggunaan nitrogen cair tidak higienis dapat sebarkan kuman


Ia menyampaikan untuk di Garut selama ini tidak ditemukan kasus anak keracunan jajanan Chiki Ngebul, meski belum ada kasusnya tetap harus diwaspadai oleh masyarakat.

Asep menjelaskan dalam produk Chiki Ngebul itu ditemukan kandungan 'ice smoke' yang di dalamnya terdapat zat nitrogen yang dicampurkan dengan makanan, sehingga menimbulkan asap yang menarik perhatian anak-anak.

Namun asap yang ditimbulkan dari zat nitrogen itu, kata dia, akan berpengaruh terhadap saluran pernapasan, sehingga menimbulkan gejala seperti mual, muntah-muntah, iritasi tenggorokan, sampai masalah lambung.

"Karena efek dinginnya jadi zat nitrogen ini jika dimakan atau dikonsumsi oleh anak atau individu, maka akan terjadi efek dingin pada tenggorokan, dan bilamana ini terjadi akan mengganggu, lebih jauhnya lagi adalah kaget respons tubuh terhadap hal tersebut," katanya.

Ia berharap masyarakat yang menjual makanan untuk tidak menggunakan zat nitrogen berlebihan dari ambang batas yang ditentukan karena akan membahayakan kesehatan manusia.

Selain itu, ia mengimbau masyarakat, khususnya orang tua dan sekolah untuk memberikan pengawasan atau pemantauan terhadap jajanan yang digemari anak-anak.

"Dari pihak sekolah-sekolah atau pihak-pihak dari warga, orang tua, siswanya sendiri, atau di kampus juga ini harus melakukan pemantauan pengawasan jajanan yang ada di masing-masing tempat jajanan umum," katanya.

Baca juga: Kemenkes: Nitrogen cair tanpa prosedur pada pangan bisa picu keracunan

Baca juga: Dinkes Tasikmalaya: Anak diduga keracunan Chiki Ngebul sudah sehat


 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023