Jakarta (ANTARA) - China menggelontorkan subsidi senilai 6,5 miliar yuan (1 yuan = Rp2.292) pada 2022 bagi kelompok masyarakat yang mengalami kesulitan untuk membantu meredam dampak kenaikan harga, demikian disampaikan badan perencana ekonomi tertinggi negara itu pada Kamis (12/1).

China membentuk mekanisme subsidi harga untuk memberikan bantuan keuangan bagi masyarakat yang rentan jika terjadi kenaikan harga.

Pada 2022, China menyesuaikan mekanisme tersebut, memperluas penerima manfaat kebijakan dan memundurkan batas penyalurannya dari September 2022 ke Maret 2023.

Sekitar 200 juta potongan subsidi digelontorkan tahun lalu, menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China.

Sejak 2020, China menggelontorkan 730 juta potongan subsidi, dengan total sekitar 37,5 miliar yuan.

Data resmi pada Kamis menunjukkan bahwa indeks harga konsumen China, indikator utama inflasi, naik dua persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2022, yang masih berada dalam kisaran target tahunannya yaitu sekitar tiga persen.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023