Jayapura (ANTARA) - Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani, mengaku, banyaknya pemuda khususnya di Kabupaten Pegunungan Bintang yang bergabung dengan kelompok bersenjata di saja diduga akibat terbatasnya lapangan kerja.
 
"Memang benar saat ini banyak pemuda yang bergabung dan menjadi anggota KKB dan usia mereka di bawah 25 tahun," kata dia. 

Baca juga: Pangdam Cenderawasih: Kelompok bersenjata jangan jadikan warga tameng
 
"Selain bergabung dengan KKB mereka juga seringkali melakukan tindak kriminal," kata dia kepada ANTARA, di Jayapura, Papua, Sabtu.
 
Dari kenyataan itu, kata dia, diharapkan pemerintah daerah bersama para pihak merangkul mereka dengan membuka lapangan pekerjaan sehingga memiliki pekerjaan dan kegiatan positif.

Baca juga: Danrem 172/PWY: TNI-Polri akan tangkap dua gembong bersenjata Oksibil
 
"Bila nanti lapangan pekerjaan dibuka dan mereka direkrut maka gangguan kamtibmas di wilayah itu berkurang," kata dia. 
 
Ketika ditanya tentang penanganan kelompok bersenjata di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rahmadani yang juga komandan Satgas Damai Cartenz 2023 mengaku, saat ini satu kompi anggota satgas sudah berada di Oksibil. 

Baca juga: Danrem: Persenjataan KSB dari reruntuhan helikopter MI-17
 
"Satu kompi anggota Satgas Damai Cartenz sudah bergabung dengan aparat keamanan di Oksibil dan berharap wilayah itu segera kembali kondusif," kata dia. 
 
Gerombolan bersenjata di sana sejak Sabtu (7/1) menebar teror, di antaranya membakar gedung SMKN 1 dan Disdukcapil Pegubin serta menembak pesawat terbang milik Ikairos sesaat hendak mendarat di Bandara Oksibil.

Baca juga: KSB pimpinan Nelson Mimin bakar sekolah dan tembak pesawat di Pegubin
 
Tercatat 187 warga sejak Kamis (12/1) mengungsi ke Sentani, Papua, karena ketakutan.
 
 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2023