Jakarta (ANTARA News) - Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, mengatakan penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap harus dilakukan, walaupun harga minyak dunia akan turun di waktu mendatang. "Walau harga minyak turun, tetap kita lakukan hemat energi. Kita akan kampanye," kata Paskah usai penandatangan Dokumen Rencana Aksi Program Pemerintah (CPAP) antara Menneg Perencanaan Pembangunan Nasionional/Kepala Bappenas dengan perwakilan UNDP, Bo Asplund, dan perwakilan UNFPA, Bernard Coquelin, di Jakarta, Kamis. Paskah mengatakan penghematan energi tetap dilakukan karena sumber daya minyak terus berkurang. Paskah menginginkan adanya penghematan yang signifikan. Ia menyebutkan angka 20 hingga 35 persen. Paskah merencanakan melakukan kampanye hemat energi antara lain melalui iklan-iklan dan lain sebagainya. Paskah juga tetap berkeinginan agar upaya penghematan tersebut diikuti dengan regulasi yang mengatur adanya sanksi. Namun, katanya, upaya penghematan energi tetap harus dibicarakan dengan DPR. Ditanya sanksinya apa, Paskah hanya mengatakan: "Tidak bisa disebutkan. Nanti ribut." Ia mengemukakan negara Jepang juga menerapkan sanksi dalam rangka menghemat energi. "Kita contoh negara yang melakukan penghematan energi," katanya. Paskah juga mengingatkan bahwa Presiden sudah mengeluarkan instruksi mengenai penghematan energi sejak tahun lalu serta langkah-langkahnya. Dikatakannya jika dilakukan diversifikasi energi dan penghematan, maka diharapkan ada penghematan subsidi sebesar Rp30 triliun dalam satu tahun. Diversifikasi antara lain dengan menggunakan gas atau batubara. Sementara itu, impor dikurangi menjadi 50 juta kiloliter dari 59,4 juta kilo liter per tahun. Sebelumnya, Paskah sempat mengusulkan pembatasan penggunaan BBM bagi pengguna kendaraan pribadi dan instansi pemerintah, kenaikan pajak bagi kendaraan bermotor 2.000 cc ke atas, dan kenaikan tarif pakir. Sementara itu, harga minyak dunia pada Rabu (10/5) naik. Kontrak utama New York, untuk minyak mentah light sweet pengiriman bulan Juni naik 1,44 dolar ditutup pada angka 72,13 dolar AS per barel. Di London, minyak mentah Brent North Sea juga pengiriman Juni naik 1,36 dolar pada posisi 72,44 dolar per barel. (*)

Copyright © ANTARA 2006