Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, akrab disapa Iwan Bule, berharap Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 menjadikan peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang, pelajaran berharga agar tidak terulang.

"Saya meminta tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran agar sepak bola kita semakin maju," ujar Iriawan di Kongres Biasa PSSI 2023, Jakarta, Minggu.

Menurut purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu, seorang Ketua Umum PSSI mesti terus berupaya yang terbaik demi sepak bola nasional.

Sepak bola, Iriawan melanjutkan, adalah aset bangsa yang mesti dijaga dan dirawat semaksimal mungkin.

"Siapa pun ketua umum baru PSSI, saya berharap yang terbaik. Jangan pernah lelah untuk memajukan sepak bola karena ini alat pemersatu bangsa. Wajib kerja keras dengan totalitas," kata dia.

Mochamad Iriawan, ketua umum PSSI 2019-2023, memastikan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri lagi untuk posisi yang sama periode 2023-2027.

Baca juga: Mochamad Iriawan pastikan tak calonkan diri lagi jadi Ketum PSSI

Dia merasa pengabdiannya untuk PSSI sudah cukup karena menganggap sudah memberikan tenaga, waktu, pikiran dan materi untuk sepak bola Indonesia.

Sampai Minggu (15/1), sudah dua orang yang mendaftar menjadi bakal calon ketua umum PSSI 2023-2027 yakni Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattalitti dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain mereka, Sekretaris Jenderal PSSI 2017-2020 Ratu Tisha Destria juga memasukkan namanya dalam daftar bakal calon wakil ketua umum PSSI 2023-2027.

Kongres Luar Biasa PSSI untuk pemilihan jajaran anggota baru Komite Eksekutif PSSI, termasuk ketua umum, akan digelar pada 16 Februari 2023.

Baca juga: Iwan Bule sebut situasi PSSI seperti "roller coaster" saat dipimpinnya
Baca juga: Menpora persilakan siapa saja maju jadi Ketum di KLB PSSI


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023