Jakarta (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) menyatakan semua pengusaha terus memantau kesiapan alat kesehatan seperti bagi COVID-19 dan akan tetap mengikuti arahan dari pemerintah.

“Kami selaku pengusaha alat laboratorium, sebenarnya standarnya selalu mengikuti apa yang disebut evident base,” kata Sekretaris Jenderal Gakeslab Randy H. Teguh dalam Profit CNBC Indonesia yang disiarkan di Jakarta, Senin.

Ia menekankan dalam rangka meningkatkan pemasukan bisnis, para pelaku usaha tidak pernah mengada-ada baik dalam ketersediaan alat maupun pendapatan. Semuanya mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah.

Seperti saat ini misalnya, dengan kasus positif COVID-19 yang cenderung mulai landai, sekitar 300-400 kasus per hari, jumlah orang yang melakukan testing ikut menurun. Terlebih pemeriksaan saat ini tak lagi dijadikan sebagai syarat wajib pelaku perjalanan.

Meski demikian, setiap pelaku usaha alat kesehatan akan terus mengamati dan mengantisipasi situasi, jika diperlukan seperti adanya kehadiran subvarian XBB 1.5 di saat pemerintah mulai mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kita akan terus melihat arahan pemerintah. Kalau kemarin PPKM dihentikan, maka pemeriksaan tidak diwajibkan. Namun kalau kasus nantinya meningkat, saya pikir pemerintah dengan arahan epidemiolog akan kembali memikirkan tindakan lainnya,” katanya.

Baca juga: Gakeslab: RI masih tahap awal transformasi digital industri kesehatan

Menurut Randy, jika sewaktu-waktu kasus COVID-19 kembali meningkat, terdapat kemungkinan pemeriksaan COVID-19 kembali dijadikan sebagai syarat wajib perjalanan.

Pada waktu tersebut, dirinya menyatakan sudah sewajarnya Gakeslab menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang pemeriksaan masyarakat tersebut.

Ia melanjutkan pandemi COVID-19 telah membuat dunia harus mengalami berbagai krisis, baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, maupun energi.

Namun, pandemi membawa dampak baik bagi Indonesia untuk memproduksi alat kesehatan sendiri.

Dalam data yang dimiliki Gakeslab pada 2022, industri kesehatan nampak tumbuh signifikan. Jika sekitar 2018-2019 Indonesia hanya memiliki sekitar 200 industri, setelah pandemi tumbuh menjadi hampir 800 industri.

Dampak baik selanjutnya yakni karena baik jumlah alat kesehatan dan permintaan pelayanan meningkat, pelaku usaha seperti Gakeslab sendiri bisa menambah kapasitas pekerja yang semula berkisar 500 orang, kini menjadi 1.200 orang.

“Artinya memang ada pertumbuhan di industri, demikian juga dengan produk-produk yang disalurkan. Memang ada penambahan juga pada jumlah distribusi alat kesehatan,” ujar dia.

Baca juga: BKPM-Gakeslab susun peta jalan pengembangan industri alat kesehatan
Baca juga: Industri alkes diminta ikut susun peta jalan ketahanan kesehatan


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023