mengapresiasi GEF karena telah memberikan kepercayaan kepada Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Indonesia meraih alokasi dana fasilitas lingkungan global atau GEF-8 melalui system for transparent allocation of resources (STAR) sebesar 103,65 juta dolar AS atau sekitar Rp1,56 triliun.

Dana lingkungan itu terbagi dalam tiga focal area, yaitu keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan degradasi lahan.

"Saya mengapresiasi GEF karena telah memberikan kepercayaan kepada Indonesia dengan mengalokasikan STAR terbesar pada siklus ke-8 hingga mencapai 103,65 juta dolar AS," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Global Environment Facility hari ini menyelenggarakan National Dialogue Indonesia (NDI) di The Westin Resort Nusa Dua, Provinsi Bali.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelaksanaan Asia & Pacific Regional Workshop - Global Environment Facility (GEF) siklus ke-8 periode 2022-2026 pada 10-12 Januari 2023 lalu, yang bertujuan untuk memfasilitasi para pemangku kepentingan Indonesia.

"Saya menyakini bahwa pelaksanaan dialog nasional ini sangatlah tepat dalam rangka memastikan keterlibatan aktif para pemangku kepentingan sejak tahap awal GEF-8 periode 2022-2026," kata Alue.

Baca juga: KKP Berdayakan Nelayan Indonesia Timur Melalui Hibah GEF-6
Baca juga: Proyek kerja sama FAO dan KKP jadi sorotan di lokakarya GEF di Bali

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah G20 yang menghasilkan G20 Bali Leaders Declaration sangat penting untuk ditindaklanjuti melalui implementasi berbagai komitmen di tingkat nasional, khususnya terkait isu lingkungan hidup, dalam tantangan pandemi yang belum selesai, ancaman krisis pangan, dan krisis energi.

Menurutnya, komitmen Indonesia dalam melakukan berbagai kebijakan dan program untuk memenuhi tujuan konvensi yang telah diratifikasi sangat tinggi dan optimis ke depan Indonesia akan semakin baik dalam pengelolaan lingkungan.

"Indonesia sudah menjalankan program konservasi keanekaragaman hayati, pengurangan degradasi lahan, penghapusan penggunaan bahan perusak ozon, dan pengendalian dampak perubahan iklim," ujar Alue.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengintegrasikan dan mempercepat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah pengelolaan dan pemanfaatan dana lingkungan hidup yang terintegrasi, serta memperkuat aksi bersama, baik pemerintah, pemerintah daerah, pihak swasta, dan mitra pembangunan.

Baca juga: Airlangga minta dana lingkungan hidup fokus kehutanan hingga sampah
Baca juga: Pemerintah jamin dana investasi BPDLH dikelola efektif dan transparan

Pada kesempatan yang sama, CEO Global Environment Facility (GEF) Carlos Manuel Rodriguez menyampaikan apresiasinya untuk Indonesia atas keberhasilan dalam pengelolaan dana fasilitas lingkungan global.

"Indonesia masuk dalam lima besar negara yang mampu memberikan dampak dan hasil secara nyata. Hal ini didukung oleh kebijakan politik di Indonesia yang terus melakukan pengembangan pada aspek sumber daya manusia," kata Carlos.

Pertemuan itu merupakan momentum yang baik dan dan tepat untuk saling berbagi informasi serta membangun pemahaman bersama terhadap program prioritas nasional, tujuan-tujuan konvensi, program GEF, dan tantangan-tantangan pengelolaan lingkungan di lapangan.

Dialog seperti ini terus dilakukan dalam berbagai bentuk format komunikasi agar efektifitas dan optimalisasi pemanfaatan dukungan pembiayaan melalui GEF-8 dapat ditingkatkan.

Baca juga: Empat isu lingkungan jadi topik diskusi pada GYC 2022 di Bali

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023