Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN sekaligus ketua pengarah peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir mengungkapkan Indonesia harus berani bersaing dengan negara-negara lain.

Erick juga mengatakan, peran besar NU dalam kemajuan Indonesia. Melalui ajang G20, Indonesia sudah mampu sejajar dengan negara-negara besar.

"Tetapi isunya bukan di situ, kalau sekadar menyetarakan itu hanya kebanggaan yang sesaat. Kita justru mulai harus menantang diri kita menjadi bangsa yang berani berkompetisi, bahkan menang, tentu dengan cara-cara yang terhormat," ujar Erick dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia mencontohkan peran NU dalam mengawal perjalanan panjang Indonesia. NU sebagai fondasi Indonesia dengan komitmen mengedepankan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.

Tentunya tantangan ke depan akan lebih besar dengan kehadiran era disrupsi. Indonesia harus dapat beradaptasi agar tidak tertinggal.

"Satu Abad (NU) ke depan, kita sebagai bangsa suka tidak suka, harus mulai beradaptasi dengan perubahan ini, termasuk keluarga besar NU," kata Erick.

Untuk itu sejumlah rangkaian peringatan satu abad NU pun diisi dengan kegiatan yang selaras dengan perkembangan terkini, mulai dari NU Women Festival pada 15 Oktober 2022 di Jakarta dan NU Tech pada 19 Desember 2022 di Malang.

Erick menyampaikan kegiatan NU Women memiliki tujuan untuk mendorong peningkatan pemberdayaan perempuan dalam membantu perekonomian keluarga.

"NU Tech juga sama pentingnya, jangan sampai santri kita tidak kenal teknologi yang merupakan bagian penting untuk kita ke depan, dan yang tidak kalah pentingnya, saat ini Pekan Olahraga dan Seni (Porseni), karena ini yang ada hubungannya dengan hati dan semangat raga kita bagaimana NU dan Indonesia bisa bersaing ke depan dengan bangsa lain," katanya.

Baca juga: Yenny Wahid: Satu abad NU harus relevan dengan perkembangan zaman
Baca juga: Presiden apresiasi sejumlah penampil Festival Tradisi Islam Nusantara

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023