Sebetulnya juga untuk keselamatan diri (penjual) sendiri
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan deformasi pada batuan dalam Lempeng Samudera Indo-Australia mengakibatkan gempa bermagnitudo 5,1 di selatan Jawa Timur dan terasa hingga ke wilayah Malang.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta Selasa mengemukakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,14 derajat Lintang Selatan; 112,48 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 111 km arah barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 65 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi intraslab kedalaman menengah akibat deformasi pada batuan dalam Lempeng Samudera Indo-Australia," paparnya.

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi pada Selasa, pukul 11.36 WIB itu memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

"Hasil analisis BMKG juga menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8," katanya.

Baca juga: BMKG: Gempa M5,1 guncang wilayah Malang

Baca juga: BMKG Karangkates: 40 gempa susulan terjadi di Jember


Ia menjelaskan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Karangkates, Sumbermanjing Wetan dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Skala intensitas lebih rendah, yakni II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) terasa di daerah Kepanjen, Lumajang, Malang.

Gempa juga terasa di daerah Badung, Blitar, Trenggalek, Pacitan, Bondowoso dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

Hingga pukul 12.00 WIB, ia menyampaikan, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga diimbau menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023