Mataram (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati mengatakan sampah mikroplastik dapat mengganggu hormon terutama bagi perempuan.

"Kalau dikaitkan dengan Obgyn, zat-zat tertentu pada sampah mikroplastik bisa merusak metabolisme dalam tubuh bahkan bisa memicu penyakit kanker, kista coklat pada perempuan hingga mandul," katanya di Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi hasil penelitian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB, yang menyebutkan salah satu sungai di Kota Mataram yakni Sungai Janguk tercemar mikroplastik.

Mikroplastik merupakan potongan plastik kecil yang berukuran kurang dari 0,5 mm sehingga dapat dengan mudah masuk ke tubuh hewan yang kemudian dikonsumsi oleh manusia dan meracuni tubuh manusia.

Baca juga: Program pilah sampah dari rumah cegah limbah mikroplastik di Mataram

Baca juga: Akademisi ingatkan bahaya mikroplastik bagi kesehatan dan lingkungan


Terkait dengan itu, katanya, dalam hal ini perlu dilakukan edukasi lebih maksimal kepada masyarakat agar tidak membuang sampah plastik ke saluran atau sungai yang dapat mencemari lingkungan.

"Termasuk mewadahi makanan panas dengan plastik. Kalau makanan panas dibungkus dengan plastik maka partikel-partikel plastik memuai kemudian kita konsumsi. Itu bisa merusak hormon bahkan mandul," katanya lagi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam sebelumnya mengakui, sampah plastik masih banyak ditemui pada aliran sungai yang melintasi Kota Mataram. Hanya saja dalam hal ini perlu diketahui apakah sampah itu dibuang oleh warga Kota Mataram, atau merupakan sampah kiriman dari hulu.

"Posisi kita saat ini berada di hilir, tapi dalam hal ini kita tidak bisa mengatakan alasan itu. Yang kita butuhkan saat ini adalah solusi," katanya.

Terkait dengan itu, lanjutnya, dalam hal ini Pemerintah Kota Mataram perlu duduk bersama dengan kabupaten/kota lainnya, termasuk Walhi untuk mencari solusi mencegah pencemaran sampah mikroplastik.

"Misalnya, apakah kita perlu memasang jaring sampah pada wilayah perbatasan atau solusi lainnya. Kalau kita duduk bersama dan punya komitmen sama, Insya Allah sampah mikroplastik bisa kita tangani," katanya.*

Baca juga: Pemkot Banjarmasin sosialisasi bahaya mikroplastik

Baca juga: Dosen UI: Sampah mikroplastik ancam ekosistem dan kesehatan manusia

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023