Jayapura (ANTARA) - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua mengharapkan dukungan Kedutaan Besar Australia dalam menciptakan perdamaian di Bumi Cenderawasih.

Kepala Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Frits Bernard Ramandey kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan dukungan tersebut berupa program pelatihan bersama Kedutaan Besar Australia untuk mendorong penyelesaian konflik secara persuasif di Bumi Cenderawasih.

"Dukungan lainnya berupa penyelenggaraan dialog kemanusiaan di Papua," katanya.

Menurut Frits, dengan dukungan salah satunya dari Australia ini diharapkan permasalahan-permasalahan HAM di Papua khususnya yang menyebabkan konflik dapat diselesaikan secara persuasif.

"Dalam kunjungan rombongan Kedutaan Besar Australia pada Senin (16/1) banyak hal yang dibahas mulai dari situasi HAM, kemudian program prioritas dan terakhir persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024," ujarnya.

Dia menjelaskan dukungan dari Kedutaan Besar Australia diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi penyelesaian permasalahan HAM.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Steve Scott mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Komnas HAM Perwakilan Papua yang telah bekerja keras dalam memaksimalkan pelayanan kemanusiaan.

Komnas HAM merupakan institusi penting di Indonesia dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga kami ingin mengetahui lebih dalam mengenai penanganan permasalahan HAM di Papua," katanya.

Menurut Steve, kunjungan tersebut sangat penting dilakukan guna mengetahui dan mempelajari lebih lanjut tentang permasalahan HAM di Papua.

"Dengan mendapatkan informasi mengenai situasi terkini kami sangat diuntungkan apalagi kerja keras Komnas HAM Papua yang terus bersinergi bersama TNI-POLRI," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Steve Scott melakukan kunjungan ke Komnas HAM Papua yang diterima langsung oleh Kepala Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Frits Bernard Ramandey beserta jajaran di Kantor Komnas HAM di Kota Jayapura, Papua, Senin (16/1).

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023